Etika Dalam Melakukan Negosiasi

Etika Dalam Melakukan Negosiasi

Dalam berbagai situasi, negosiasi menjadi suatu proses penting untuk memahami dan menyelesaikan perbedaan antara pihak-pihak yang terlibat. Namun, etika menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam melakukan negosiasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga sekolah etika yang berbeda dalam melakukan negosiasi: Idealist School, Pragmatist School, dan Poker School.

Idealist School

Sekolah etika idealist memandang bahwa negosiasi harus dilakukan dengan cara yang jujur dan tidak adanya penipuan. Mereka percaya bahwa kehidupan sosial akan berkerja untuk memperoleh benefit bersama jika pihak-pihak yang terlibat melakukan negosiasi secara jujur. Dalam idealist school, konsep-konsep negosiasi berasal dari agama dan filosofi yang dianut. Mereka menolak ide bahwa negosiasi merupakan sebuah permainan.

Namun, masalah besar yang muncul dalam idealist school adalah standar yang dibuat kadang-kadang sulit untuk menghasilkan cara yang realistic ketika dalam negoasiasi.

The “What Goes Around Comes Around” Pragmatiist School

Sekolah etika pragmatist berbeda dengan dua mahzab etika lainnya. Mereka lebih menekankan pada bagaimana potensi efek negative jika kita melakukan negosiasi dengan cara-cara yang menipu terhadap hubungan saat ini dan hubungan di masa yang akan datang. Berbohong dan membuat pernyataan yang misleading merupakan salah satu yang dapat merusak kredibilitas sesorang dalam negoasiasi.

Yang menjadi credo dalam pragmatist school ini yaitu "What Goes Around Comes Around". Mereka percaya bahwa jika kita melakukan negosiasi dengan cara-cara yang menipu, maka potensi efek negative akan datang dan menghampiri kita.

The Ethical Scholl in Action

Ketika negosiator dengan kelompok etika yang berbeda dihadapkan pada masalah yang sama, maka cara mereka melakuakn negoasiasi akan berbeda. Negosiator dari Poker school mungkin akan menerapkan unsure penipuan dalam negoasiasi yang terpenting dia dapat memenangkan negosiasi tersebut.

Negosiator dari idealist school mungkin akan melakukan negosiasi dengan cara yang jujur dan menjawab pertanyaan dengan lurus tidak membuat misleading. Sedangkan negosiator dari pragmatist school dalam negosiasi dia akan menggunakan blocking technique, memnggunakan ssuatu yang lebih sophisticated.

Blocking Technique

Beberapa blocking technique yang dapat dilakukan adalah:

  • Declare the question out of bounds
  • Answer a different question
  • Dodge the question
  • Ask a question of your own
  • Change the subject

Dengan demikian, etika dalam melakukan negosiasi menjadi sangat penting. Pihak-pihak yang terlibat harus bersepakat dengan cara yang jujur dan tidak adanya penipuan. Dalam artikel ini, kita telah membahas tiga sekolah etika yang berbeda dalam melakukan negosiasi: Idealist School, Pragmatist School, dan Poker School. Kita dapat mengambil pelajaran bahwa etika penting dalam setiap proses negosiasi.

Sumber

  • "What Goes Around Comes Around" Pragmatiist School
  • Kelompok 2 – Etika Dalam Melakukan Negosiasi | PDF