Pada tanggal 11 Maret, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengumumkan proposal anggaran tahun 2025 dan mengajukan penggunaan dana militer sebesar lebih dari $2 miliar untuk membantu Ukraina. Namun, proposal ini tidak mendapat sambutan yang positif dari para anggota Kongres Republikan.
Menurut survei terbaru oleh Pew Research Center dan Associated Press, 40% warga Amerika tidak ingin AS ikut campur dalam konflik global dengan cara yang agresif. Mereka berpikir bahwa AS seharusnya lebih fokus pada urusan internal dan meninggalkan peranan aktif dalam konflik lain.
Masalahnya, proposal Biden ini justru dianggap sebagai langkah yang terlalu radikal oleh para anggota Kongres Republikan. Mereka berpendapat bahwa AS seharusnya lebih selektif dalam mengambil tindakan dan tidak seharusnya terlalu banyak campur tangan dalam konflik lain.
Dalam beberapa tahun terakhir, Ukraina telah menjadi salah satu negara yang paling banyak mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat. Namun, dengan proposal anggaran tahun 2025 ini, AS berencana untuk meningkatkan bantuan tersebut dan membantu Ukraina dalam menghadapi ancaman dari Federasi Rusia.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang isu politik yang sedang terjadi di Amerika Serikat dan bagaimana proposal Biden ini dapat mempengaruhi hubungan AS-Ukraina.