Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan penggunaan teknologi untuk memantau flux karbon, sebuah organisasi ilmiah telah mengumpulkan berbagai publikasi yang terkait dengan topik ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa penelitian penting tentang flux karbon yang telah dipublikasikan dalam beberapa jurnal ilmiah.
Seasonal Hysteresis Of Net Ecosystem Exchange In Response To Temperature Change: Patterns And Causes
Penelitian pertama dilakukan oleh NIU, S., LUO, Y., FEI, S., MONTAGNANI, L., BOHRER, G., JANSSENS, I. A., GIELEN, B., RAMBAL, S., MOORS, E., dan MATTEUCCI, G. (2011). Mereka menemukan bahwa ekosistem memiliki hysteresis musiman dalam tanggapan terhadap perubahan suhu. Hal ini berarti bahwa jika suhu meningkat, ekosistem akan mengalami peningkatan flux karbon yang lebih besar daripada jika suhu turun.
Evaporation from Lake Superior: 1. Physical controls and processes
Penelitian lain dilakukan oleh Spence, C., Blanken, P., Hedstrom, N., Fortin, V., dan Wilson, H. (2011). Mereka mempelajari evaporasi dari Danau Superior dan menemukan bahwa proses fisik seperti suhu, kelembaban, dan angin berpengaruh terhadap flux karbon.
Age Effects On Carbon Fluxes In Temperate Pine Forests
Penelitian lain dilakukan oleh Peichl, M., Arain, M. A., dan Brodeur, J. J. (2010). Mereka menemukan bahwa usia pohon pinus berpengaruh terhadap flux karbon. Pada awalnya, pohon muda memiliki flux karbon yang lebih besar daripada pohon tua.
Estimating Annual Carbon Dioxide Eddy Fluxes Using Open-Path Analysers For Cold Forest Sites
Penelitian lain dilakukan oleh Amiro, B. (2010). Mereka menggunakan analisis gas terbuka untuk memantau flux karbon di beberapa situs hutan dingin. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa metode ini dapat digunakan untuk memantau flux karbon di beberapa situs.
Carbon Dioxide And Methane Fluxes From Arctic Mudboils
Penelitian lain dilakukan oleh Wilson, K. S., dan Humphreys, E. R. (2010). Mereka mempelajari flux gas greenhouse dari muda-mudah di Artik. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa muda-mudah berpotensi sebagai sumber emisi gas greenhouse.
Dalam konklusi, pengetahuan tentang flux karbon sangat penting dalam meningkatkan kemampuan kita untuk memantau dan mengelola dampak perubahan iklim. Berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan membantu memahami bagaimana flux karbon berfungsi di berbagai ekosistem.
Referensi:
- NIU, S., et al. (2011). Seasonal hysteresis of net ecosystem exchange in response to temperature change: Patterns and causes. Agricultural and Forest Meteorology, 151(12), 1336-1345.
- Spence, C., et al. (2011). Evaporation from Lake Superior: 1. Physical controls and processes. Journal of Hydrology, 411, 251-264.
- Peichl, M., et al. (2010). Age effects on carbon fluxes in temperate pine forests. Agricultural and Forest Meteorology, 150(7-8), 1095-1106.
- Amiro, B. (2010). Estimating annual carbon dioxide eddy fluxes using open-path analysers for cold forest sites. Agricultural and Forest Meteorology, 150(10), 1366-1372.
- Wilson, K. S., et al. (2010). Carbon dioxide and methane fluxes from Arctic mudboils. Canadian Journal of Soil Science, 90(3), 441-449.
Kata kunci: Flux karbon, Pengetahuan, Teknologi, Ekosistem, Perubahan iklim.