Dalam kehidupan, terkadang kita harus menghadapi tantangan dan kesulitan yang tidak terprediksi. Tidak seperti Oakhurst, yang memiliki sifat tenang dan optimis, kadang-kadang kita dapat menjadi frustrasi dan putus asa. Namun, dalam kisah "The Outcasts of Poker Flat" karya Bret Harte, kita melihat bagaimana tiga wanita – Mother Shipton, Duchess, dan Piney – menemukan cara untuk tetap ceria dan tenang walaupun dihadapkan dengan keadaan sulit.
Dalam perjalanan menuju Poker Flat, keempat orang ini terjebak di tengah salju yang keras. Mereka harus menggunakan akal dan kreativitas untuk tetap hidup dan bertahan. Oakhurst, yang memiliki sifat tenang dan optimis, berusaha mencari jalur keluar dari situasi sulit tersebut. Sementara itu, Tom, Piney, Mother Shipton, dan Duchess memenuhi waktu dengan menggunakan ranting pohon untuk membuat atap rumah sementara dan membersihkan dalamannya.
Ketika Oakhurst kembali, dia menemukan grup ini sedang bermain dan memiliki "keterhiburkan yang seimbang" (Paragraph 20) di sekitar api unggun tanpa minum alkohol. Tom dan Piney membawa alat musik seperti akordion dan kastanets tulang, lalu mereka menghibur grup lain dengan menyanyi lagu-lagu.
Pada malam harinya, Oakhurst dan Tom melakukan pengawasan bergantian sementara Oakhurst berbicara tentang keberuntungan yang kurang baik di perjalanan ini. Ia menjelaskan bahwa keberuntungan itu "sama seperti perubahan", dan hal itulah yang membuat kita memahami (Paragraph 25).
Pada pagi hari keempat, Mother Shipton melihat asap yang naik dari Poker Flat dan melepaskan deretan kutuk atas institusi yang menyebabkan masalah ini. Ia berbagi dengan Duchess bahwa "itu baik baginya" (Paragraph 28) dan bahwa Duchess harus "[m]engucur ke luar sana dan lihat" (Paragraph 28). Namun, Mother Shipton akhirnya memutuskan untuk tidak menyimpan kesalahan dan menghabiskan waktunya dengan merawat Piney.
Pada malam harinya, outcast-outcast ini berkumpul di sekitar api unggun dan Piney merekomendasikan agar mereka cerita-cerita untuk menghilangkan lapar. Oakhurst, Mother Shipton, dan Duchess tidak ingin berbagi kisah-kisahnya tentang kenapa mereka di perjalanan ini, tapi Tom dengan semangat menuturkan kisah Iliad yang ia baca beberapa bulan lalu ketika ia menemukan salinan terjemahan. Meskipun tidak ingat kata-kata pasti, Tom mengembalikan isi cerita menggunakan "bahasa vernakular Sandy Bar" (Paragraph 29). Cerita tentang Achilles (yang Tom menyebut sebagai "Ash-heels") sangat mempesona Oakhurst.
Sebulan berlalu, outcast-outcast ini tetap menunggu salju yang keras. Dalam keadaan sulit ini, mereka tidak meninggalkan harapan dan tetap optimis bahwa nasib akan berubah. Namun, pada malam kesepuluh, Mother Shipton mengaku kepada Oakhurst bahwa ia tidak akan selamat. Ia memberi instruksi kepada Oakhurst untuk memberikan persediaan yangMother Shipton simpan rahasia dan memberikan itu kepada Piney. Mother Shipton wafat beberapa jam kemudian.
Pada hari berikutnya, setelah outcast-outcast ini memakamkan Mother Shipton, Oakhurst memberi Tom pasang snowshoes buatan tangan dan meminta Tom untuk menyelamatkan Piney dengan mencapai Poker Flat dalam dua hari. Oakhurst memberi tahu Tom bahwa ia tidak akan ikut pergi. Ketika Duchess bertanya apakah ia juga akan meninggalkan, Oakhurst menjawab, "Sejauh canyon" (Paragraph 32), lalu ia mencium Duchess, yang membuat Duchess bungkak.
Tom dan Oakhurst meninggalkan kamp, tapi Oakhurst tidak kembali malam itu ketika salju balik. Ketika Duchess berusaha mempertahankan api unggun, Oakhurst telah hilang untuk selama-lamanya.
Dalam kisah ini, kita melihat bagaimana outcast-outcast Poker Flat menemukan cara untuk tetap hidup dan bertahan walaupun dihadapkan dengan keadaan sulit. Mereka mempunyai keyakinan bahwa nasib akan berubah, dan akhirnya mereka dapat mencapai Poker Flat dan mengakhiri perjalanan yang penuh tantangan.
Artikel ini adalah versi singkat dari kisah "The Outcasts of Poker Flat" karya Bret Harte. Dalam artikel ini, kita melihat bagaimana outcast-outcast Poker Flat menemukan cara untuk tetap hidup dan bertahan walaupun dihadapkan dengan keadaan sulit. Mereka mempunyai keyakinan bahwa nasib akan berubah, dan akhirnya mereka dapat mencapai Poker Flat dan mengakhiri perjalanan yang penuh tantangan.