Poker online telah menjadi sangat populer di akhir-akhir ini, tetapi tidak semua situs poker online dapat diandalkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas skandal online poker yang terjadi pada Ultimate Bet dan Absolute Poker.
Pada bulan Mei 2008, Ultimate Bet mengumumkan bahwa cheating telah terjadi antara Maret 2006 dan Desember 2007. Sebuah investigasi KGC (Komisi Pengawas Kasino) kemudian menemukan bahwa cheating telah terjadi sejak tahun 2004 dan telah menyebabkan kerugian bagi pemain senilai jutaan dollar. Komisi tersebut menghukum perusahaan dengan denda $1,5 juta dan memperbolehkan mereka untuk tetap beroperasi, sehinggatriggering mass exodus pemain dari situs.
Namun, skandal tidak berhenti di situ. Pada tahun 2011, DOJ (Departemen Kehakiman Amerika Serikat) menutup dan menguasai domain PokerStars, Full Tilt Poker, dan Absolute Poker. Cereus Poker Network, yang masih terbuka pada saat itu, kemudian ditutup pada tanggal 12 Mei 2012, setelah kehilangan sebagian besar basisnya.
Saat itulah kita menemui cerita tentang Brent Beckley, kepala pengolahan pembayaran di Absolute Poker, yang berpendapat pada tahun 2012 karena dua tuduhan: konspirasi untuk melanggar UIGEA (Unlawful Internet Gambling Enforcement Act) dan konspirasi untuk melakukan kejahatan bank dan wire. Dia dijatuhi hukuman penjara sepanjang 14 bulan dan denda $300,000.
Saudara iparnya Scott Tom, yang salah satu pendiri Absolute Poker, menghindari akuntabilitas selama enam tahun sebelum tampil di pengadilan New York untuk menerima plea deal. Dalam pertukaran dengan mematuhi hukuman pidana dan membayar denda $300,000, Tom dapat lolos dari penjara.
Namun, skandal tidak berhenti di situ. Pada tahun 2013, sebuah tape audio sepanjang tiga jam yang berisi percakapan antara Hamilton, Pierson, dan dua pengacaranya muncul. Dalam tape tersebut, diskusi tentang cara-cara cheating dan bagaimana cara menghindari penjelasan. Hamilton dapat didengar mengaku bertanggung jawab atas hilangnya uang senilai $16-18 juta dan juga menunjukkan tidak tertarik untuk membuat hal-hal menjadi lebih baik.
Tapi, skandal itu tidak berhenti di situ. Pada tahun 2017, Money Laundering and Asset Recovery Section of the DOJ mengizinkan pengiriman pertama bagi pemain yang terpengaruh oleh Ultimate Bet dan Absolute Poker. Sebuah perantara pihak ketiga, Garden City Group, melaporkan bahwa hampir 7.400 petisi akan menerima sekitar $33,5 juta dari dana yang dirampok pada Black Friday.
Sementara pengiriman ini tidak mencakup semua kerugian pemain, itu adalah sesuatu. Skandal Ultimate Bet dan Absolute Poker menunjukkan potensi bahaya menggunakan situs permainan online, terutama setelah skandal Black Friday tahun 2011. Sampai saat ini, beberapa pemain masih sangat waspada dengan menggunakan situs permainan online.
Dalam kesimpulan, skandal online poker Ultimate Bet dan Absolute Poker menunjukkan betapa pentingnya keamanan dan transparansi dalam industri permainan online. Kita harus sangat waspada dalam memilih situs permainan online yang dapat diandalkan.