Full Tilt Poker: A Ponzi Scheme or a Leading Online Poker Room

Full Tilt Poker: A Ponzi Scheme or a Leading Online Poker Room

Pada bulan September 2011, Wall Street Journal melaporkan bahwa Full Tilt Poker, sebuah situs judi online yang populer, telah dituduh menjadi skema Ponzi oleh pemerintah Amerika Serikat. Berdasarkan laporan tersebut, Full Tilt Poker diduga telah menggelapkan uang para pemainnya sebesar $300 juta.

Namun, dalam beberapa bulan kemudian, Full Tilt Poker menjawab tuduhan itu dengan mengklaim bahwa dirinya tidak memiliki kesalahan dan bahwa tuduhan Ponzi tersebut hanya sebuah "fitnah". Pada tahun 2013, CEO Full Tilt Poker, Ray Bitar, mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman seumur hidup.

Kemudian, pada tahun 2012, Full Tilt Poker dibeli oleh Amaya, sebuah perusahaan kanadai. Setelah pengambilalasan, Full Tilt Poker mulai membuka kembali untuk permainan uang nyata dan memungkinkan pemainnya untuk menarik saldo.

Namun, pada tahun 2016, Full Tilt Poker mengumumkan bahwa platformnya akan dipensiunkan dan akan digabung dengan platform PokerStars. Pada tanggal 17 Mei 2016, pemain-pemain Full Tilt Poker mulai bermain di platform PokerStars.

Saat ini, nama Full Tilt Poker sudah menjadi sejarah, tetapi masih banyak orang yang ingat pada situs judi online tersebut. Dalam artikel ini, kita akan melihat sejarah Full Tilt Poker dan bagaimana ia telah berkembang sejak awalnya.

Sejarah Full Tilt Poker

Full Tilt Poker didirikan pada tahun 2004 oleh Raymond Bitar dan Rafe Furst. Situs judi online tersebut populer di kalangan pemain poker, terutama karena variasi permainan yang lebih dari 100 jenis dan jumlah pemain yang mencapai 80.000 orang setiap minggu.

Pada awalnya, Full Tilt Poker hanya menawarkan permainan Texas Hold'em, tetapi kemudian mulai menawarkan berbagai variasi poker lainnya seperti Omaha, Razz, dan Stud Poker. Situs judi online tersebut juga menawarkan berbagai jenis turnamen, termasuk sit-and-go, rebuy, dan shootout.

Problema dengan Full Tilt Poker

Pada tahun 2011, pemerintah Amerika Serikat mengajukan tuduhan bahwa Full Tilt Poker telah menjadi skema Ponzi yang menggelapkan uang para pemainnya. Berdasarkan laporan tersebut, Full Tilt Poker diduga telah menggelapkan uang sebesar $300 juta.

Tuduhan itu kemudian dikonfirmasi oleh CEO Full Tilt Poker, Ray Bitar, yang mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman seumur hidup. Berbagai insiden lainnya juga terjadi pada tahun-tahun berikutnya, termasuk penahanan dan vonis hukuman.

Pengembalian dan Pensiunkan

Setelah pengambilalasan oleh Amaya, Full Tilt Poker mulai membuka kembali untuk permainan uang nyata dan memungkinkan pemainnya untuk menarik saldo. Namun, pada tahun 2016, situs judi online tersebut mengumumkan bahwa platformnya akan dipensiunkan dan akan digabung dengan platform PokerStars.

Pada tanggal 17 Mei 2016, pemain-pemain Full Tilt Poker mulai bermain di platform PokerStars. Dalam beberapa bulan kemudian, Full Tilt Poker resmi pensiunkan.

Kesimpulan

Full Tilt Poker telah menjadi bagian dari sejarah judi online, tetapi jalan panjangnya penuh dengan masalah dan insiden. Dari awalnya sebagai situs judi online yang populer hingga kejatuhan tuduhan Ponzi dan kemudian pensiunkan, Full Tilt Poker telah menempatkan nama dirinya di dalam sejarah.

Namun, kini Full Tilt Poker hanya menjadi kenangan di masa lalu. Situs judi online tersebut tidak lagi beroperasi dan pemain-pemainnya telah berpindah ke platform lainnya.

Leave a comment