Analisis Klausa Berdasarkan Peran-Etik dan Peran-Emik dalam Linguistik Tagmemik

Analisis Klausa Berdasarkan Peran-Etik dan Peran-Emik dalam Linguistik Tagmemik

Linguistik Tagmemik adalah salah satu aliran linguistik yang sangat populer dan digunakan untuk menganalisis bahasa. Salah satu ciri khas dari aliran ini adalah kemampuan untuk memahami klausa-klausa dalam kalimat berdasarkan peran-etik dan peran-emik.

Menurut Pike (1982:24), Aliran Tagmemik sangat tertarik untuk menganalisis bahasa yang belum dikenal. Analisis terhadap bahasa yang dikenal atau sudah diketahui kaidahnya tidak begitu signifikan sebagai suatu temuan.

Dalam analisis klausa, Aliran Linguistik Tagmemik berfokus pada peran-etik dan peran-emik dalam kalimat. Peran-etik merujuk pada bagian kalimat yang mempunyai fungsi etika, seperti subjek dan predikat, sedangkan peran-emik merujuk pada bagian kalimat yang mempunyai fungsi emosional, seperti keterangan.

Kelebihan Aliran Linguistik Tagmemik antara lain:

  • Aliran ini berwawasan eklektik sehingga prinsip-prinsip aliran pratagmemik dihargai dan diperhitungkan sesuai karakteristiknya.
  • Dengan konsep semesta, bahasa apaupun dapat dianalisis dengan teori tagmemik.
  • Level gramatikalnya sangat lengkap dari morfem hingga wacana.
  • Dalam pengajaran bahasa dapat digunakan dua pendekatan, yakni pendekatan komunikatif dan pendekatan kontekstual.
  • Fleksibilitas dalam analisis bahasa.
  • Menempatkan subjek dan predikat pada klausa bukan pada kalimat.
  • Mempertajam daya analisis, tidak sekedar menghafalkan prosedur dan menghafalkan simpulan.

Namun, Aliran Linguistik Tagmemik juga memiliki beberapa kekurangan antara lain:

  • Terjadi ketidakaturan pada hierarki gramatikal dalam kasus bahasa bertipologi aglutinatif.
  • Pada masyarakat konservatif prediket harus kata kerja dan tidak ada istilah nominal belum berterima disemua mayarakat.
  • Analisis menggunakan rumus-rumus rumit.

Analisis Penerapan Tagmemik

Pengumpulan data, contoh:

“Sebuah candi ditemukan di Nganjuk”

Klasifikasi data berdasarkan tipe dan jenis disertai penyusunan peta kerja adalah sebagai berikut:

NUC (IN) MAR (LIN)
SLOT S P K
PERAN Plk Sta Pelgkp

Sebuah Candi ditemukan di Nganjuk
KLAS FB FK F Eks
KOHESI – T
STA STA

Penyusunan Rumus Bawahan

Rumus itu dibaca: Frase benda terdiri atas tagmem, yakni tagmem inti (In) bersifat wajib (t) dengan peran item yang diisi oleh kata benda.

Rumus itu dibaca: Kata kerja terdiri atas tagmem, yakni tagmem inti (In) dengan peran pembentuk kerja yang diisi oleh konfiks (konf).

Rumus itu dibaca: Frase presuposisi terdiri atas tagmem luar inti bersifat opsional dengan peran aspek pembentuk keterangan yang diisi oleh morfem preposisi.

Identifikasi kelas kata atau morfem

KB MK Konf: Preposisi

sebuah temu di-kan di-
candi
Nganjuk

Diagram pohon dengan kalimat “Sebuah candi ditemukan di Nganjuk”

Penyusunan Rumus Utama

Klausa intransitif terdiri atas tagmen subjek bersifat wajib dengan peran pelaku (Plk) yang diisi oleh kata benda, tagmen predikat wajib dengan peran statemen (Sta) yang disis oleh kata kerja, dan tagmen keterangan bersifat wajib dengan peran pelengkap (Pel) yang diisi oleh frase eksosentrik.

Dengan demikian, analisis klausa berdasarkan peran-etik dan peran-emik dalam Linguistik Tagmemik dapat membantu memahami struktur kalimat serta fungsi each bagian dalam kalimat.