Indonesia Siap Menguakkan Transformasi Digital dengan Satelit VHTS Pertama, SATRIA-1

Indonesia Siap Menguakkan Transformasi Digital dengan Satelit VHTS Pertama, SATRIA-1

Dalam usaha mempercepat transformasi digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) telah mengembangkan teknologi Very High-Throughput Satellite (VHTS) pertama di Indonesia, yang disebut SATRIA-1. Satelit ini memiliki total kapasitas 150 Gbps dan diproyeksikan menjadi satelit yang dapat membantu program transformasi digital di Indonesia.

Dalam masa depan, SATRIA-1 akan digunakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti Kominfo) untuk memberikan layanan internet bagi daerah-daerah di seluruh penjuru Indonesia. Dengan demikian, warga Indonesia dapat mengakses jaringan internet yang cepat dan stabil, serta memiliki kemampuan untuk berbagi informasi dan berkomunikasi dengan lebih efektif.

Kominfo Pertahankan Slot Orbit Satelit

Dalam upaya mempertahankan slot orbit satelit milik Indonesia di lembaga internasional untuk radio telekomunikasi (International Telecommunication Union/ITU), Kominfo berhasil mempertahankan slot 113 derajat Bujur Timur. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan bahwa mempertahankan slot orbit tersebut tidak gampang, sebab slot orbit itu juga dilirik oleh sejumlah negara lain.

Slot orbit 113 derajat Bujur Timur ini rencananya akan diisi oleh satelit Nusantara Dua yang diluncurkan oleh PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama mitranya yakni Indosat Ooredoo dan Kominfo. Namun, karena gagal mengorbit di angkasa, satelit Nusantara Dua tidak dapat digunakan untuk kepentingan penyiaran di Indonesia.

Indosat Ooredoo Putuskan untuk Tidak Melanjutkan Bisnis Satelit

Karena Indosat Ooredoo memutuskan untuk tidak melanjutkan bisnis satelit, Kominfo harus mencari penyedia layanan satelit. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan bahwa saat ini Kominfo harus mencari penyedia layanan satelit yang sesuai dengan kepentingan telekomunikasi.

Bencana Satelit Nusantara Dua

Dalam peluncuran satelit Nusantara Dua, kendala terjadi saat masuk ke stage ketiga. Proses peluncuran berjalan dengan lancar, namun sayangnya roket yang tidak menyala sehingga pesawat tidak memiliki cukup kecepatan untuk mencapai orbit di slot orbit 113 derajat Bujur Timur.

Dengan demikian, satelit Nusantara Dua jatuh ke laut dan tidak bisa diselamatkan sehingga satelit hilang. PSN memastikan satelit tersebut sudah diasuransikan penuh.

Mengisi Satelit untuk Kepentingan Telekomunikasi

Dalam masa depan, Kominfo akan mencari penyedia layanan satelit yang sesuai dengan kepentingan telekomunikasi. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan bahwa saat ini Kominfo harus mencari penyedia layanan satelit yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, termasuk kepentingan telekomunikasi.

Dengan demikian, warga Indonesia dapat mengakses jaringan internet yang cepat dan stabil, serta memiliki kemampuan untuk berbagi informasi dan berkomunikasi dengan lebih efektif.

Leave a comment