Indosat Ooredoo menjadi operator seluler yang memiliki alokasi pita frekuensi terbesar kedua, setelah Telkomcel. Berikut komposisi pita frekuensi yang dimiliki Indosat:
- Frekuensi 850 MHz dengan lebar pita 2,5 MHz
- Frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 20 MHz
- Frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 40 MHz
- Frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 30 MHz
XL Axiata memiliki total alokasi pita frekuensi sebesar 90 MHz. Berikut komposisi pita frekuensi yang dimiliki XL:
- Frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 15 MHz
- Frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 45 MHz
- Frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 30 MHz
Hutchison 3 (Tri) Indonesia memiliki total alokasi pita frekuensi sebesar 50 MHz. Berikut komposisi pita frekuensi yang dimiliki Tri:
- Frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 20 MHz
- Frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 30 MHz
Sementara itu, Smartfren memiliki total 62 MHz. Berikut komposisi pita frekuensi yang dimiliki Smartfren:
- Frekuensi 850 MHz dengan lebar pita 22 MHz
- Frekuensi 2,3 GHz dengan lebar pita 40 MHz
Operator terakhir yang memiliki lisensi pita frekuensi adalah Sampoerna, yang memiliki dua blok di pita frekuensi 450 MHz dengan lebar pita 15 MHz.
Berikut tabel komposisi pita frekuensi operator-operator seluler di Indonesia:
Operator | 450 MHz | 850 MHz | 900 MHz | 1.800 MHz | 2.100 MHz | 2.300 MHz | Total |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Telkomcel | – | 7,5 | 22,5 | 52,5 | 15 | 50 | 147,5 |
Indosat Ooredoo | 2,5 | 2,5 | 20 | 47,5 | – | – | 70 |
XL Axiata | – | – | 15 | 45 | 30 | – | 90 |
Hutchison 3 Indonesia | – | – | – | 25 | – | – | 25 |
Smartfren | 2×7,5 | 22 | – | – | 40 | – | 1140 |
Sampoerna | 2×7,5 | – | – | – | – | – | 15 |
Namun, Sampoerna menghadapi masalah karena menunggak pembayaran biaya hak penggunaan (BHP) spektrum frekuensi radio. Kementerian Kominfo telah melayangkan surat teguran kedua ke PT STI terkait persoalan ini.
Apabila hingga 31 Juli 2021 pembayaran tidak dilakukan, Kominfo mengancam akan menghentikan sementara operasional penggunaan spektrum frekuensi radio yang selama ini digunakan Sampoerna, mulai tanggal 1 Agustus 2021. Jika operasional dihentikan, ada kemungkinan frekuensi akan diserahkan ke pemerintah untuk dilelang.
Komposisi pita frekuensi masing-masing operator bisa berubah seiring keputusan bisnis masing-masing perusahaan. Seperti jika terjadi merger atau memenangkan lelang pita frekuensi seperti yang pernah digelar Kementerian Kominfo akhir tahun lalu.
Baca juga: Operator Seluler Indonesia Disarankan Hapus Jaringan 2G dan 3G