Rotor yang dibor drilling (cross-drilled) dapat menimbulkan kesan bahwa rotor tersebut akan cepat panas dan rusak, tetapi sebenarnya tidak seperti itu. Pada kenyataannya, rotor yang dibor drilling hanya memerlukan perawatan yang lebih sering dan menggantikan komponen-komponennya.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, wear pada rotor yang dipakai dalam balapan dapat diterima sebagai kompromi. Pada tahun 1971, misalnya, tim Giis Van Lennep dan Helmut Marko memenangkan balapan Le Mans dengan menggantikan rotor Porsche 917 yang rusak selama balapan.
Namun, untuk mobil jalanan, rotor yang dibor drilling tidak berbahaya. "Jika Anda desain pendinginan secaraproperly… Anda dapat mendapatkan beberapa manfaat dalam menghilangkan panas lebih cepat dan secepatnya mengembalikan suhu rotor," kata Emanuele Bruletti, Manajer Teknik Senior di Brembo North America.
Bruletti juga menjelaskan bahwa lubang-lubang yang tepat dapat membantu dalam menghilangkan air dan mempertahankan suhu rotor. "Jika Anda membuat pendinginan yang baik, Anda dapat mendapatkan beberapa manfaat dalam menghilangkan panas lebih cepat dan secepatnya mengembalikan suhu rotor," katanya.
Meskipun demikian, penawaran keren dari rotor yang dibor drilling juga memiliki kelemahan. "Semua ini didasarkan pada asumsi teoritis," kata Bruletti. "Tidak mudah untuk membandingkan nilai aktual dari cross-drilled rotor dalam meningkatkan fungsionalitas dan memproteksi komponen-komponen lainnya."
Ketika berbicara tentang brake cooling, Brembo memiliki keterkaitan yang kuat dengan carbon-ceramic brakes. Suhu operasi sistem ini jauh lebih tinggi daripada sistem konvensional, sehingga perlindungan terhadap panas sangat diperlukan.
Mengapa sebagian besar mobil balapan menggunakan rotor berlubang (slotted)? Lubang-lubang pada rotor membantu mencegah gas-out dan menurunkan sensitivitas fatigue thermal. Rotor yang dibor drilling tidak kuat seperti rotor berlubang, sehingga drilling memiliki implikasi pada kekuatan struktural.
Namun, rotor berlubang juga memiliki beberapa manfaat. "Jika Anda menggunakan rotor berlubang, Anda dapat meningkatkan umur pad," kata Bruletti. "Ketika Anda menambah lubang-lubang pada rotor, Anda juga mempengaruhi wear pada pad karena Anda menjaga permukaan pad tetap fresh."
Dalam beberapa hal, rotor berlubang lebih cocok untuk mobil balapan daripada mobil jalanan. Namun, dalam beberapa kasus, rotor yang dibor drilling dapat memberikan keuntungan yang signifikan.
Sebagai akhirnya, Bruletti juga menjelaskan bahwa tampilan estetika dari rotor yang dibor drilling adalah salah satu faktor penting. "Mereka tampak keren," katanya. "Jika Anda lihat sebuah roda dan lihat lubang-lubang di belakangnya, itu terlihat keren. Itu hanya menggoda mata sedikit lebih sering daripada roda biasa yang tidak berlubang."
Artikel ini ditulis oleh Chris Perkins, seorang teknisi mobil yang telah bekerja untuk Road & Track dan Porsche.