Kisah pendek "The South of the Slot" karya Jack London adalah cerita tentang dua sisi manusia. Freddie Drummond, seorang profesor sosiologi di University of California (sekarang University of California, Berkeley), memiliki hidup yang terasa biasa dan terbatas. Dia sangatlah berhati-hati dan tidak memiliki banyak teman. Namun, dia menjadi fasinasi dengan bagian kelas kerja di San Francisco selatan dari Market Street ("slot" merujuk pada jalur kereta gantungan yang berjalan di sepanjang jalan) dan mulai bekerja di sana.
Dalam kisah ini, Freddie Drummond memiliki alter ego bernama Big Bill Totts, yang menjadi lebih dan lebih terlibat dalam kehidupan kerja dan organisasi buruh di daerah tersebut. Ketika dia menjadi Big Bill, dia bertemu dengan Presiden International Glove Workers' Union, Mary Condon, dan mulai membangun hubungan dengannya.
Namun, Freddie/Bill masih memiliki identitas sebagai profesor kelas atas yang sangat konservatif dan memihak kepada pemasok. Dia masih mengikat dirinya dengan Catherine van Vorst, wanita berkeuangan dari keluarga aristokrat.
Kisah ini mencapai klimaksnya ketika Freddie dan Catherine, sengaja atau tidak, menemui strike di tengah jalan Market Street. Di sana, kita dapat melihat momen keputusan Freddie yang terjadi tepat di antara dua dunianya. Ketika dia dikenali sebagai Big Bill Totts, Freddie segera berubah menjadi Big Bill dan bergabung dengan gerakan buruh, meninggalkan Catherine Van Vorst untuk selamanya.
Jack London lahir saat ibunya tinggal di daerah South Park, San Francisco, sehingga dia sangat akrab dengan area tersebut. Dalam cerita ini, Jack London menguji dua dimensi doubleness – kelas dan psikologi. Dimensi pertama merujuk pada pembagian kelas yang ditampilkan oleh "slot" sedangkan dimensi kedua merujuk pada identitas ganda Freddie Drummond.
Sebagai naturalist, Jack London percaya bahwa kurangnya kebebasan manusia dalam menghadapi daya tarik alam. Oleh karena itu, dalam cerita ini, lingkungan yang mempengaruhi Freddie Drummond dan pengalaman dirinya sendiri. Di awal kisah, pembaca yakin bahwa Freddie telah menerima perannya di masyarakat, bahwa dia puas dengan kepribadiannya, walaupun memiliki alter ego. Konflik muncul ketika Bill Totts jatuh cinta. Inilah saat "Big Bill" melampaui Freddie Drummond dan memutuskan untuk mengikuti hati nurani dan bergabung dengan demonstrasi buruh.
Dalam cerita ini, Jack London menunjukkan pandangannya yang sangat kuat sebagai Sosialis. Kisah ini jelas berusaha memberikan kesan bahwa pilihan Freddie adalah yang benar, dan kehidupan seorang organizer serikat buruh yang memimpin strike dan mencintai seorang unionist lebih baik daripada menjadi profesor konservatif dengan istri upper-class.
Referensi:
- London, Jack. (1979). No Mentor but Myself: A Collection of Articles, Essays, Reviews, and Letters on Writing and Writers. Port Washington, N.Y: Kennikat Press.
- McClintock, James. (1975). White Logic: Jack London's Short Stories. Grand Rapids, Michigan: Wolf House Books.
- Pizer, Donald. (1966). Realism and Naturalism in Nineteenth-Century American Literature. Carbondale: Southern Illinois University Press.