Kontroversialitas link judi online telah menjadi perhatian sebagian besar masyarakat Indonesia. Terkait dengan kasus ini, beberapa waktu lalu Netizen X digegerkan dengan screenshot laman Facebook Budi Arie Setiadi yang terlihat mengunggah beberapa konten sensitif hingga membagikan link judi online.
Screenshot unggahan lawas Budi Arie Setiadi tahun 2012 menunjukkan bahwa akun Facebook diduga miliknya mengunggah link judi online dengan judul "Budi Arie is playing poker!". Bersamaan dengan unggahan ini, terlihat situs Texas HoldEm Poker.
Unggahan tersebut kemudian menjadi viral bersamaan dengan sejumlah unggahan lawas di akun Facebook Budi Arie Setiadi. Banyak netizen yang menuduh Budi Arie Setiadi bermain judi online. Namun, setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, informasi mengenai Menkominfo main judi online terbukti tidak benar dan merupakan konten hoaks.
Sebenarnya, Texas HoldEm Poker adalah game atau mainan yang dikembangkan oleh perusahaan Zynga. Laman Facebook Texas HoldEm Poker berisi link permainan yang bisa diakses oleh pengunjungnya. Dalam laman tersebut terlihat bahwa situs ini tidak menyediakan fitur untuk menarik uang dari game, melainkan menggunakan fitur trade agar pengguna dapat melakukan transaksi melalui chip masing-masing.
Texas HoldEm Poker memang telah menjadi viral dan marak dimainkan di Facebook sejak tahun 2012 hingga saat ini. Masuk dalam daftar game paling banyak dimainkan, situs ini dipercaya hanya game biasa di Facebook yang tidak terbukti sebagai link judi online.
Oleh karena itu, kami menuntut maaf kepada Menkominfo Budi Arie Setiadi serta publik pembaca atas kesalahan penayangan artikel sebelumnya. Kami juga meminta maaf karena tidak melakukan verifikasi data serta fakta saat menulis artikel.
Artikel ini adalah bentuk pertanggungjawaban kami setelah mencabut artikel sebelumnya yang tayang pada hari Rabu 10 Juli 2024. Pencabutan artikel dilakukan pada hari Sabtu 13 Juli setelah kami mendapat masukan dari Dewan Pers, bahwa isi berita tersebut tidak mengandung informasi yang benar.
Kami juga telah menegur dan memberi sanksi sesuai ketentuan redaksi kepada penulis artikel tersebut, karena tidak melakukan verifikasi data serta fakta saat menulis artikel.