Efek Domino pada Industri Otomotif Thailand karena Subsidi Kendaraan Listrik China

Efek Domino pada Industri Otomotif Thailand karena Subsidi Kendaraan Listrik China

===========================================================

Dalam dua tahun belakangan, pemerintah China telah memberikan subsidi besar terhadap produsen kendaraan listrik (Electric Vehicle atau EV) asal China. Langkah ini bertujuan mempercepat pembentukan ekosistem EV nasional, tetapi berakhir pada perang harga karena adanya kelebihan pasokkan mobil listrik dari China.

Sebagai konsekuensi, industri otomotif Thailand terdampak buruk. Menurut data Departemen Cukai Thailand, sejak pemerintah Thailand memperkenalkan skema subsidi kendaraan listrik pada tahun 2022, sebanyak 185,029 unit kendaraan listrik telah diimpor dari China.

Tindakan ini mengakibatkan kelebihan pasokan kendaraan listrik di pasar Thailand. Presiden EVAT Krisda Utamote mengatakan bahwa sebagian besar produsen kendaraan listrik China yang mendapatkan subsidi tidak membeli komponen lokal, sehingga membuat mobil konvensional yang dirakit secara lokal menderita.

Akibatnya, produksi mobil konvensional di Thailand menurun. Data dari Federasi Industri Thailand menunjukkan bahwa sejak awal tahun 2024, penjualan kendaraan terjual hanya sebanyak 260,365 unit, turun 23 persen dari periode yang sama tahun 2023 dan merupakan jumlah terendah dalam satu dekade.

Produsen mobil Jepang paling terkena dampak karena mereka memproduksi sekitar 90 persen kendaraan di negara tersebut. Honda, produsen mobil terbesar kedua di Jepang, bahkan mengumumkan akan menghentikan produksi kendaraan di pabriknya di provinsi Ayutthaya pada tahun 2025 dan mengkonsolidasikan operasi di pabriknya di provinsi Prachinburi.

Kondisi ini juga mempengaruhi sektor otomotif lainnya, yang mempekerjakan lebih dari 750.000 pekerja dan menyumbang sekitar 11 persen produk domestik bruto (PDB) Thailand. Penjualan kendaraan berbahan bakar fosil mulai turun setelah subsidi kendaraan listrik menurunkan harga, sehingga membuat konsumen mengurangi pembelian untuk kebutuhan tersier seperti mobil.

Akhirnya, kelebihan pasokan kendaraan listrik juga mempengaruhi rantai pasokan. Sebanyak setidaknya 100 produsen suku cadang telah tutup karena sebagian besar produsen kendaraan listrik China yang mendapatkan subsidi tidak membeli komponen lokal.

Dalam kesimpulan, efek domino pada industri otomotif Thailand karena subsidi kendaraan listrik China sangat signifikan. Kondisi ini mempengaruhi produksi mobil konvensional, penjualan, dan rantai pasokan. Pemerintah Thailand harus segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini dan mencari solusi yang lebih baik dalam mempromosikan penggunaan kendaraan listrik di negara tersebut.

Referensi:

  • Asia Nikkei
  • Departemen Cukai Thailand
  • Federasi Industri Thailand
  • CARSCOOPS.com

Leave a comment