Mengembangkan Industri Tekstil yang Berkelanjutan dengan Higg Index

Mengembangkan Industri Tekstil yang Berkelanjutan dengan Higg Index

Dalam rangka meningkatkan kemampuan industri tekstil dalam menghadapi tantangan keberlanjutan, Sustainable Apparel Coalition (SAC) memperkenalkan Higg Index, suatu standar pengukuran lingkungan dan sosial yang digunakan untuk mengevaluasi dampak produk dari cradle to gate. Dalam artikel ini, kita akan membahas perkembangan Higg Index dari versi 1.0 hingga 2.0, serta proyek-proyek lanjut yang sedang dikembangkan.

Higg Index 1.0: Awal Pembentukan dan Pengukuran

Higg Index 1.0 diluncurkan pada tanggal 26 Juni 2012. Versi ini menggunakan pengukuran lingkungan dan sosial dari tiga standar pengukuran yang sudah ada sebelumnya, yaitu Nike Apparel Environmental Design Tool, Eco Index (dipimpin oleh European Outdoor Group), dan Global Social Compliance Program (GSCP)’s Environmental Facilities Assessment.

Higg Index 1.0 mengukur dampak produk dari cradle to gate, dengan fokus pada tiga faktor utama: air, energi/CO2, dan limbah. Tiga faktor lainnya yang diukur adalah bahan kimia, keanekaragaman hayati, dan penggunaan lahan.

Higg Index 2.0: Langkah Kedepan

Higg Index 2.0 diluncurkan pada tanggal 11 Desember 2013. Versi ini memiliki perbedaan signifikan dari Higg Index V1, termasuk pengupdatean basis material (Material Sustainability Index MSI) dan penambahan kriteria sosial/labor.

Dalam Higg Index 2.0, juga diintegrasikan penilaian kuantitatif, penilaian khusus untuk alas kaki, serta alat pertama dalam mendukung desainer. Modul Fasilitas dan Brand telah diupdate, sementara modul Produk masih dalam tahap pengembangan.

Mengembangkan Industri Tekstil yang Berkelanjutan

Dalam rangka meningkatkan kemampuan industri tekstil dalam menghadapi tantangan keberlanjutan, beberapa inisiatif lanjut sedang dikembangkan. Salah satunya adalah Sustainable Textiles Coalition, sebuah kelompok pengusaha tekstil terkemuka yang bergerak untuk mengembangkan indeks lingkungan bagi sektor tekstil rumah dan interior.

Selain itu, juga diharapkan kerja sama yang erat dengan ZDHC (Roadmap to Zero) untuk bahan kimia, serta Leather Working Group untuk rantai pasokan kulit dan hide (yang relevan untuk aksesoris dan alas kaki). Sebuah perusahaan jasa profesional bernama Indicate Advisory juga sedang dikembangkan untuk mendukung Higg Index dan SAC.

Kesimpulan

Higg Index telah menjadi pendekatan yang paling diakui dalam industri tekstil untuk mengevaluasi dan mengurangi dampak lingkungan dan sosial. Dengan perkembangan lanjut, Higg Index akan terus meningkatkan kemampuan untuk mengevaluasi dan mengurangi dampak lingkungan dan sosial.

Namun, kelemahan terbesar dari Higg Index adalah bahwa pengembangannya dan pemeliharaannya bergantung pada konsensus antara beberapa merek. Walaupun demikian, aspek ini juga menjadi kelebihan utama, karena Higg Index dapat diterima oleh industri yang berbeda-beda.

Dalam akhirnya, Higg Index akan terus meningkatkan kemampuan untuk mengevaluasi dan mengurangi dampak lingkungan dan sosial dalam industri tekstil.

Leave a comment