Artikel ini akan membahas teori Domino yang diutarakan oleh Presiden Amerika Serikat Dwight Eisenhower pada tahun 1954. Teori Domino tersebut menggambarkan bagaimana kejatuhan satu negara atau wilayah ke dalam komunisme dapat mempengaruhi negara lain dan berpotensi menyebabkan runtuhnya sistem demokrasi di seluruh dunia.
Pada awal tahun 1954, Eisenhower menjawab pertanyaan wartawan tentang kemenangan komunis di Indochina. Dalam jawaban tersebut, ia menggunakan analogi Domino untuk menggambarkan bagaimana kejatuhan satu negara dapat mempengaruhi negara lain. "You have a row of dominoes set up," katanya, "you knock over the first one, and what will happen to the last one is the certainty that it will go over very quickly."
Dalam analogi tersebut, Domino menunjukkan bagaimana kejatuhan Indochina dapat mempengaruhi Burma, Thailand, dan lain-lain. Eisenhower juga menggambarkan konsekuensi jauhnya dari kejatuhan Asia ke dalam komunisme, termasuk hilangnya sumber daya alam, seperti timah dan wolfram, serta jatuhnya populasi.
Dalam wawancara dengan wartawan, Eisenhower juga membahas tentang pentingnya memiliki "konsern opini" dan "siap-siaga" dalam menghadapi ancaman komunisme. Ia berpendapat bahwa konflik yang terjadi tidak hanya sebatas pada satu negara, tetapi harus dilihat sebagai bagian dari konflik global.
Teori Domino yang diutarakan oleh Eisenhower telah menjadi salah satu contoh bagaimana keputusan politik dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri. Analogi tersebut menunjukkan bagaimana kejatuhan satu negara dapat mempengaruhi negara lain dan berpotensi menyebabkan runtuhnya sistem demokrasi di seluruh dunia.
Namun, teori Domino juga memiliki kelemahan. Beberapa analis politik mengkritik analogi tersebut sebagai terlalu simplistis dan tidak memperhatikan kompleksitas konflik global. Mereka berpendapat bahwa teori Domino hanya menunjukkan bagaimana kejatuhan satu negara dapat mempengaruhi negara lain, namun tidak memberikan solusi yang jelas untuk menghadapi ancaman komunisme.
Dalam kesimpulan, teori Domino yang diutarakan oleh Eisenhower telah menjadi salah satu contoh bagaimana keputusan politik dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri. Analogi tersebut menunjukkan bagaimana kejatuhan satu negara dapat mempengaruhi negara lain dan berpotensi menyebabkan runtuhnya sistem demokrasi di seluruh dunia. Namun, teori Domino juga memiliki kelemahan yang harus diperhatikan dalam analisis politik.