Pernahkah Anda mendengar teori tentang penyebab kecelakaan yang dikembangkan oleh G. W. Heinrich pada tahun 1931? Teori ini dikenal sebagai Teori Domino, yang terdiri dari lima buah domino yang harus jatuh satu per satu untuk menimbulkan kecelakaan.
Dominonya adalah sebagai berikut:
- Ancestry/Social Environment: Lingkungan sosial dan warisan yang mempengaruhi individu untuk bertindak tidak aman. Contohnya, karakter buruk yang diwarisi dapat mempengaruhi seseorang untuk berperilaku tidak aman.
- Fault/Person: Kelemahan atau kekurangan pada individu yang mempengaruhi perilaku tidak aman. Contohnya, seseorang memiliki kebiasaan tidak aman dan kurangnya perhatian terhadap keselamatan.
- Unsafe Act: Tindakan tidak aman yang dilakukan oleh individu yang dapat menimbulkan kecelakaan. Contohnya, gagal mempertahankan beban atau tidak menggunakan perlengkapan pelindung pribadi yang benar.
- Unsafe Condition: Kondisi tidak aman yang ada di tempat kerja dan dapat menimbulkan kecelakaan. Contohnya, tidak shoring area sekitar lubang pengeboran, bekerja dalam daerah gas berbahaya, atau bekerja dengan peralatan listrik yang aktif.
- Injury: Akibat kecelakaan, seperti luka ringan hingga cedera serius.
Namun, teori ini kini diperbarui oleh British Safety Services (BSS) dengan menambahkan sebuah dominonya lagi, yaitu External Factors. Teori baru ini mengatakan bahwa faktor-faktor eksternal seperti situasi ekonomi global, lingkungan bisnis, harga yang rendah dan persaingan yang tinggi, serta masalah-masalah lainnya harus dipertimbangkan dalam strategi keselamatan kesehatan.
Pengaruh Teori Domino pada Keselamatan Kesehatan
Teori Domino Heinrich telah menjadi standar dalam bidang keselamatan kesehatan dan telah digunakan oleh profesional keselamatan untuk memahami penyebab kecelakaan. Namun, dengan penambahan dominonya yang baru, teori ini kini lebih luas lagi dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan.
Dalam era yang sangat berubah ini, pentingnya menambahkan teori Domino Heinrich dengan dominonya yang baru agar dapat meningkatkan kinerja dan standar keselamatan kesehatan.