KOMPAS.com – Efek domino adalah suatu reaksi berantai, di mana terjadinya suatu peristiwa akan menyebabkan peristiwa yang lain. Efek domino juga dapat terjadi pada makhluk hidup termasuk hewan.
Apa yang dimaksud dengan efek domino pada hewan? Berikut adalah penjelasannya!
Pengertian efek domino pada hewan
Hewan adalah makhluk hidup yang sangat beranekaragam. Dilansir dari Science Daily, diperkirakan ada sekitar 8,7 spesies hewan yang hidup di bumi. Spesies tersebut saling berkaitan secara ekologi, baik dalam rantai makanan atau ekosistem. Dilansir dari K12 Libretexts, kepunahan suatu spesies dapat mengakibatkan efek domino yang memengaruhi spesies lain.
Efek domino pada hewan adalah keterkaitan suatu spesies hewan terhadap spesies lainnya. Jika salah satu spesies hewan dalam suatu ekosistem runtuh atau punah, hal tersebut menimbulkan efek domino yang merambat. Pertama-tama hewan yang berhubungan dekat dengan hewan yang punah akan ikut punah. Namun, kemudian efek tersebut meluas seperti jatuhnya barisan domino, memengaruhi stabilitas seluruh ekosistem. Jika hal tersebut dibiarkan, efek domino akan mengarah pada kepunahan total.
Artinya, kepunahan satu spesies hewan sangatlah penting. Karena, dapat memicu kepunahan hewan lain dalam ekosistemnya. Dilansir dari IUCN Red List of Threatened Species, sekitar 41% amfibi, 26% mamalia, 13% burung, 37% hiu dan pari, 28% krustasea, dan 21% reptil terancam punah. Padahal angka tersebut berasal dari hanya sekitar 28% hewan di seluruh dunia. Artinya, banyak ancaman kepunahan hewan pada masa depan.
Jika hal tersebut dibiarkan, kemungkinan bumi akan mengalami kepunahan massal keenam selama eksistensinya akibat efek domino pada hewan.
Contoh efek domino pada hewan
Contoh efek domino pada hewan dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada ekosistem sawah. Ular kerap diburu karena dianggap sebagai hewan yang membahayakan. Kepunahan ular pada ekosistem sawah dapat menyebabkan efek domino.
Ular adalah konsumen yang memangsa katak, ayam, juga tikus di sawah. Punahnya ular akan menyebabkan efek domino di mana elang sebagai predator puncak akan kehilangan ular yang merupakan mangsanya. Akibatnya, populasi elang akan menurun dan rentan mengalami kepunahan. Kemudian, katak, ayam, dan tikus sawah populasinya akan meningkat karena tidak ada ular yang memangsa mereka.
Akibatnya, mangsa mereka seperti ulat dan belalang akan makin berkurang karena predatornya bertambah. Hal tersebut dapat membuat ulat dan belalang punah. Adapun, tikus memakan padil. Kenaikan populasi tikus karena punahnya ular dapat menyebabkan kepunahan padi.
Ketika padi punah, produsen di ekosistem akan terganggu akibatnya hewan lain yang bergantung pada padi akan ikut punah juga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Perlu diingat, efek domino pada hewan dapat terjadi karena perubahan ekosistem, polusi, penggundulan habitat, dan lain-lain. Oleh sebab itu, kita harus memperhatikan pentingnya perlindungan lingkungan dan pelestarian spesies hewan.
Saya berharap artikel ini telah memberikan wawasan tentang efek domino pada hewan dan pentingnya perlindungan lingkungan.