Mengungkap Teori Domino Presiden Eisenhower

Mengungkap Teori Domino Presiden Eisenhower

======================================================

Pada tanggal 7 April 1954, Presiden Dwight D. Eisenhower berbicara di depan wartawan dan masyarakat umum tentang pentingnya Vietnam dalam strategi Amerika Serikat. Ia menghadapi konflik Vietnam yang sedang terjadi dan khawatir akan potensi kekuatan komunis memegang kendali atas seluruh atau sebagian Vietnam. Pada saat itu, negosiasi politik untuk menyelesaikan konflik Vietnam dijadwalkan berlangsung di Konferensi Geneva.

Pada press conference yang bersejarah itu, Eisenhower menggambarkan pentingnya Vietnam bagi Amerika Serikat dengan tiga alasan: pertama, nilai ekonominya sebagai produsen bahan-bahan yang dibutuhkan dunia (seperti getah, jute, dan sulfur); kedua, kemungkinan terjadinya ditokratikasi yang tidak menguntungkan dunia bebas; dan ketiga, "prinsip 'falling domino'". Ia menjelaskan bahwa teori ini berarti jika Vietnam jatuh ke tangan komunis, maka negara lain di Asia Tenggara seperti Indochina, Burma, Thailand, dan Indonesia juga akan terpengaruh.

Eisenhower menggarisbawahi konsep "falling domino" dengan menjelaskan bahwa jika domino pertama jatuh, maka yang pasti adalah semua domino lainnya juga akan jatuh. Ia berargumen bahwa jatuhnya Indochina, Burma, Thailand, dan Indonesia tidak hanya berisi kehilangan wilayah, tetapi juga dapat mengancam stabilitas region.

Pemikiran Eisenhower tentang teori "domino" memiliki efek jangka panjang pada pengaruh Amerika Serikat terhadap Vietnam. Presiden John F. Kennedy dan Lyndon B. Johnson kemudian menggunakan teori ini sebagai alasan untuk meningkatkan bantuan ekonomi dan militer ke Vietnam Selatan, serta akhirnya memutuskan untuk mengkomitmen kekuatan militer Amerika Serikat di tahun 1965.

Walaupun Eisenhower's words memiliki sedikit dampak langsung pada konflik Vietnam, namun teori "domino" tersebut tetap menjadi bagian dari strategi politik Amerika Serikat dalam menyelesaikan konflik Vietnam. Pada akhirnya, teori ini menjadi salah satu alasannya mengapa Amerika Serikat terlibat lebih jauh di dalam perang Vietnam.

Latar Belakang

Pada awal 1954, tampak jelas bagi banyak pengambil keputusan AS bahwa Prancis gagal dalam usaha untuk kembali merebut kendali di Indochina (Vietnam), wilayah yang mereka hilangkan selama Perang Dunia II ketika Jepang menguasai area tersebut. Nasionalis Vietnam, dipimpin oleh komunis Ho Chi Minh, sedang mencapai kemenangan menakjubkan melawan pasukan Prancis di Pertempuran Dien Bien Phu.

Pada bulan Mei 1954, negara-negara besar berencana untuk bertemu di Konferensi Geneva untuk membahas penyelesaian politik konflik Vietnam. Karyawan AS khawatir bahwa kemenangan Ho's forces dan/or kesepakatan di Geneva dapat meninggalkan rezim komunis di kontrol atas seluruh atau sebagian Vietnam.

Referensi