Penggunaan media pembelajaran yang mendukung kini telah banyak digunakan oleh guru secara online maupun offline. Belajar sambil bermain dalam pembelajaran matematika akan terasa menyenangkan. Siswa akan dapat mengaktifkan semua indranya, sehingga membantu mereka memahami materi dengan lebih efektif.
Menurut Edgar Dale, terdapat 10 jenis pengalaman manusia menurut tingkat dari yang paling konkret sampai paling abstrak dalam bentuk kerucut pengalaman. Dalam kerucut tersebut, porsi paling besar berupa pengalaman langsung. Pengalaman langsung yang bermakna dapat diperoleh melalui aktivitas siswa dengan mengoptimalkan kelima fungsi inderanya.
Dalam pelajaran matematika, materi pecahan bilangan mulai dipelajari siswa kelas 3 hingga kelas 6 pada tingkat SD. Namun, seringkali di kelas 5 siswa masih kebingungan mengenai konsep dari pecahan bilangan. Banyaknya bentuk pecahan bilangan, operasi hitungan pecahan bilangan, serta aplikasi dalam kehidupan siswa seringkali menjadikan beberapa siswa kurang terampil dan percaya diri dalam menyelesaikannya.
Alternatif penyelesaian untuk membantu pemahaman siswa mengenai berbagai bentuk pecahan, operasi hitung, hingga penerapan dalam kehidupan sehari-hari dapat dikemas dengan menyenangkan melalui permainan anak. Kartu Domino Pecahan adalah salah satu contoh alat peraga yang dapat digunakan untuk membantu siswa memahami materi pecahan bilangan.
Kartu Domino biasanya dikenal dengan permainan yang dilakukan oleh orang dewasa. Namun, kini permainan kartu tersebut dapat dimodifikasi menjadi kartu belajar siswa yang menyenangkan. Konsep permainan kartu domino pecahan dapat dikreasi oleh guru sendiri sesuai kebutuhan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Pada umumnya, satu perangkat permainan dua persegi bilangan (domi numbers) terdiri atas 28 kartu domino (rangkaian dua persegi), tetapi banyaknya kartu dapat diubah sesuai dengan kebutuhan. Setiap kartu domino pecahan dapat dibagi menjadi dua bagian, di mana bagian satu dengan yang satunya tidak ada keterkaitannya. Namun, akan berhubungan dengan potongan kartu domino pecahan yang lainnya.
Siswa akan menyusun kartu-kartu domino pecahan tersebut sehingga memiliki urutan yang runtut. Dalam mengurutkannya tentu ada keterampilan berpikir, keterampilan memecahkan masalah, hingga keterampilan berkomunikasi yang akan dipakai oleh siswa.
Siswa dapat memainkan kartu tersebut secara berkelompok. Cara memainkan alat peraga tersebut dapat dimodifikasi, secara umum dapat dilakukan dengan cara: setiap pemain diberi empat kartu sebagai modal awal. Sisa kartu ditumpuk dalam keadaan tertutup. Untuk memulai permainan siswa dapat mengambil satu kartu pada tumpukan kartu.
Secara bergilir para siswa dapat memasangkan hasil yang sesuai kartu yang telah didapatkannya. Jika kartu yang diambil tidak cocok, maka siswa akan mengambil kembali sesuai gilirannya. Siswa tidak diperkenankan mengembalikan kartu yang tidak cocok dan menyimpan kartu tersebut.
Pemain dan arah putaran dalam permainan dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan para pemain. Pemenang dapat ditentukan berdasarkan yang paling dahulu habis kartunya atau paling sedikit sisa kartu yang dimiliki.
Alat permainan untuk kelas rendah maupun kelas tinggi hendaknya dapat dibuat indah, misalnya dengan warna-warni, agar menarik minat siswa. Dengan adanya alat bantu permaianan kartu domino pecahan diharapkan siswa dapat merasa nyaman, senang dan tentunya tetap efektif dalam proses pembelajaran, sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
Kesimpulan
Pembelajaran matematika dengan cara yang menyenangkan seperti Kartu Domino Pecahan dapat membantu meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. Dengan menggunakan alat peraga inovatif dan interaktif, guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik dan efektif, sehingga dapat memudahkan siswa memahami materi dengan lebih baik.