Efek Domino Setelah Fusi Vertebral

Efek Domino Setelah Fusi Vertebral

Fusion spine, sebuah prosedur operasi yang dilakukan untuk mengobati penyakit-penyakit spinal, seperti degenerasi disk intervertebral. Namun, hasilnya dapat berujung pada efek domino yang negatif terhadap kesehatan pribadi pasien.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang efek domino yang dihasilkan oleh fusi vertebral dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi kualitas hidup pasien. Fusi vertebral adalah prosedur operasi yang bertujuan untuk mengobati penyakit spinal, seperti degenerasi disk intervertebral. Namun, hasilnya dapat berujung pada efek domino yang negatif terhadap kesehatan pribadi pasien.

Efek Domino Setelah Fusi Vertebral

Fusion spine dapat menyebabkan efek domino karena prosedur operasi ini secara permanen menghilangkan mobilitas vertebral dan membebankan beban mekanis pada disk intervertebral yang berada di atas dan di bawah fusi. Hal ini dapat menyebabkan degenerasi disk intervertebral yang lebih cepat, sehingga pasien perlu melakukan operasi lagi untuk mengobati penyakit tersebut.

Studi-studi telah menunjukkan bahwa efek domino setelah fusi vertebral dapat terjadi pada kervik dan lumbar spine. Pasien yang melakukan fusi spine memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami komplikasi, seperti degenerasi disk intervertebral yang lebih cepat.

Konsekuensi Operasi Fusi Vertebral

Karena efek domino setelah fusi vertebral, pasien yang telah menjalani operasi fusi spine memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami komplikasi yang serius. Hal ini dapat berujung pada kebutuhan akan operasi lagi dan meningkatkan biaya medis.

Kesimpulan

Fusion spine dapat berujung pada efek domino yang negatif terhadap kesehatan pribadi pasien. Oleh karena itu, diperlukan perhatian lebih baik untuk mengurangi risiko tersebut. Dokter dan ahli bedah harus mempertimbangkan alternatif operasi lainnya yang lebih aman dan efektif.

Referensi

  1. Mayo Clinic. Spine Fusions. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/spinal-fusion/home/ovc-20155554.
  2. Virk SS, Niedermeier S, Yu E, Khan SN. Adjacent segment disease. Orthopedics. 2014;37(8):547-555. doi:10.3928/01477447-20140728-08.
  3. Saavedra-Pozo FM, Deusdara R a M, Benzel EC. Adjacent Segment Disease Perspective and Review of the Literature. Ochsner J. 2014;14:78-83. http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=3963057&tool=pmcentrez&rendertype=abstract.
  4. Ekman P, Möller H, Shalabi A, Yu YX, Hedlund R. A prospective randomised study on the long-term effect of lumbar fusion on adjacent disc degeneration. Eur Spine J. 2009;18(8):1175-1186. doi:10.1007/s00586-009-0947-3.
  5. Cho SK, Riew KD. Adjacent segment disease following cervical spine surgery. J Am Acad Orthop Surg. 2013;21(1):3-11. doi:10.5435/JAAOS-21-01-3.
  6. Celestre PC, Montgomery SR, Kupperman AI, Aghdasi B, Inoue H, Wang JC. Lumbar clinical adjacent segment pathology: predilection for proximal levels. Spine (Phila Pa 1976). 2014;39(2):172-176. doi:10.1097/BRS.0000000000000094.
  7. Deyo RA, Mirza SK. The case for restraint in spinal surgery: Does quality management have a role to play? Eur Spine J. 2009;18(SUPPL. 3). doi:10.1007/s00586-009-0908-x.

Sumber

  • Bourghli A, Boissiere L, Vital JM, Barrey C (2014) Complex osteotomies vertebral column resection and decancellation. Eur J Orthop Surg Traumatol 24(Suppl 1):S15-S26. doi: 10.1007/s00590-014-0258-9