Pada awalnya, konsep "accident-proneness" (kecenderungan terhadap kecelakaan) dianggap sebagai teorinya yang berguna untuk manajemen keselamatan. Namun, penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa organisasi dan faktor kerja memiliki dampak lebih besar pada terjadinya kecelakaan daripada faktor individu.
Seiring waktu, gagasan mengenai atribusi perilaku kerja kepada ancaman keturunan dan cacat pribadi ditemukan tidak sesuai, dan versi terkini dari model ini menggantikan labelling pertama dua domino dengan aspek yang terkait dengan perencanaan, pengorganisasian kerja, dan kepemimpinan, atau secara lebih umum, kendali organisasi atas faktor keselamatan.
Teori ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Frank Bird, yang memperbaiki deskripsi "domino" manajerial dan menggeneralisir domino terakhir untuk meliputi semua kehilangan (kehilangan produksi, kerusakan peralatan atau asset lainnya, serta tidak hanya cedera). Interpretasi model ini linear dan mudah dipahami. Dibandingkan dengan analisis sangat sederhana yang umum pada waktu itu ("kecelakaan disebabkan oleh kesalahan pekerja"), model ini membantu manajer untuk berpikir dan mengidentifikasi faktor penyebab yang lebih dalam yang dapat berkontribusi pada kecelakaan.
Namun, model ini juga dapat memunculkan fokus pada pencarian pelaku atau orang yang dihukum dalam rentetan kecelakaan, daripada pada pemahaman rinci semua faktor sistemik yang mungkin telah berkontribusi pada kecelakaan. Model ini juga mengajarkan interpretasi keselamatan kerja yang menempatkan pekerja sebagai penjenerator kecelakaan, bukan sebagai orang yang melakukan terbaik untuk menjalankan sistem yang tidak sempurna dengan baik seiring semua permintaan kompetitif.
Kritik
Model domino ini sangat dikenal saat ini sebagai alat yang terlalu sederhana untuk membantu memahami faktor penyebab kecelakaan: It leads to an excessively simple view of the contribution of human performance to accidents, and to a focus on training and procedural compliance (including "behaviour-based safety" programmes), rather than efforts to improve system design, workload, and incentives.
It adopts a linear and mechanical model of causality, which is inappropriate in complex systems where accidents are generally caused by many interacting, partially competing and unpredictable factors. ("Complex systems fail in complex ways" adalah tagline yang berguna.)
Referensi
- Burnham, John C. (2008). The syndrome of accident proneness (Unfallneigung): Why psychiatrists did not adopt and medicalize it. History of Psychiatry 19(3):251–274. DOI: 10.1177/0957154X07077594 [Sci-Hub 🔑].
- Heinrich, Herbert William. (1931). Industrial accident prevention: A scientific approach. New York. McGraw-Hill.
- Frank Bird's Domino Theory | PDF | Medicine | Wellness 100% found this document useful (1 vote)786 views2 pagesFrank Bird Jr. updated Heinrich's domino theory to explain losses in a chronological sequence of five dominoes: 1) Lack of management control, 2) Basic causes/origins, 3) Immediate causes/symptoms, 4) Accident/contact, and 5) Injury/damage.