Keamanan Data dan Dark Web: Kasus Domino's India

Keamanan Data dan Dark Web: Kasus Domino’s India

Dalam beberapa bulan terakhir, kita telah melihat peningkatan dramatis dalam jumlah serangan siber dan kebocoran data. Beberapa perusahaan besar telah menjadi korban cyber attacks dan kebocoran data. Misalnya, pihak hacker mengungkapkan data jutaan pengguna MobiKwik, termasuk nomor ponsel, informasi rekening bank, email, nomor kartu kredit, dan lain-lain. Demikian juga, pengguna Clubhouse telah menjadi korban kebocoran data, di mana data pribadi sekitar 1,3 juta pengguna telah dipublikasikan secara online pada forum hacker.

Namun, dalam kasus terbaru, Domino's India, master franchise owner untuk Domino's Pizza di India, mengalami kebocoran data setelah pelaku cyber mencuri data dan menjualnya di pasar gelap, atau dark web. Data yang diklaim dicuri mencakup informasi sebanyak 18 crore (180 juta) pesanan dan 1 juta kartu kredit.

Pada bulan April 2021, seorang ancaman cyber membuat topik baru pada forum hacking di mana ia mengklaim telah mencuri data Domino's India dan menjualnya dengan harga sekitar 10 BTC, atau sekitar $380.000 pada tingkat nilai saat ini. Ancaman cyber juga membagikan contoh struktur database dari data yang diklaim dicuri.

Banyak pengguna Domino's India yang telah menguji search engine gelap, Tor, yang dibuat oleh pelaku cyber untuk mencari informasi pribadi mereka di dark web. Alhasil, beberapa pengguna menemukan bahwa informasi pribadi mereka, termasuk nomor ponsel, nama, alamat email, dan koordinat GPS, terungkap.

Pada akhirnya, Domino's India memutuskan untuk mengumumkan kebocoran data pada bulan ini. Dalam surat elektronik kepada pelanggan, Jubilant Networks, master franchise owner for Domino's Pizza di India, mengatakan bahwa mereka telah dihacking pada tanggal 24 Maret 2021.

Namun, pernyataan bahwa ancaman cyber mencuri 1 juta kartu kredit adalah tidak benar, karena Domino's India tidak menyimpan informasi keuangan pelanggan pada situsnya. Data yang dicuri hanya termasuk informasi pribadi pelanggan, seperti nomor ponsel, nama, alamat email, dan koordinat GPS.

Karena itu, semua pelanggan Domino's India harus berhati-hati dengan email dan SMS yang mengklaim berasal dari Domino's dan tidak memberikan informasi pribadi, termasuk kartu kredit dan password, kecuali Anda sedang mengakses situs web resmi Domino's di https://www.dominos.co.in/.

Artikel ini menawarkan informasi penting bagi pelanggan Domino's India untuk memahami isu keamanan data dan bagaimana mereka dapat melindungi diri dari serangan cyber. Dengan demikian, artikel ini berharap dapat membantu pelanggan Domino's India dalam menghadapi ancaman cyber dan mempertahankan keamanan data pribadi mereka.

Leave a comment