Analisis STP untuk Dominos Pizza

Analisis STP untuk Dominos Pizza

Dominos Pizza adalah salah satu brand pizza terkemuka di dunia. Dalam analisis ini, kita akan melihat bagaimana Dominos Pizza menggunakan framework STP (Segmentation, Targeting, dan Positioning) untuk memahami target marketnya dan menempatkan diri sendiri dalam pasar yang sangat kompetitif.

Segmentasi

Segmentasi adalah langkah pertama dalam proses analisis STP. Dominos Pizza menggunakan berbagai variabel segmentasi untuk mengidentifikasi segmen konsumen yang sesuai dengan brand mereka, seperti:

  • Demographic Segmentation: Dominos Pizza mempertimbangkan faktor demografi seperti usia, pendapatan, ukuran keluarga, dan pekerjaan. Mereka mengikuti berbagai segmentasi demografi, termasuk keluarga, mahasiswa, profesional muda, dan individu yang mencari opsi makanan murah dan praktis.
  • Geographic Segmentation: Dominos Pizza fokus pada lokasi geografis tertentu di mana mereka dapat membuka toko-toko yang kuat. Mereka mempertimbangkan faktor-faktor seperti kepadatan populasi, area perkotaan vs. rural, dan preferensi regional untuk mengembangkan produk dan kampanye yang sesuai dengan selera setempat.
  • Psychographic Segmentation: Dominos Pizza juga mempertimbangkan faktor-faktor psikografis, seperti gaya hidup, attitude, dan perilaku. Mereka mengikuti konsumen yang nilai kenyamanan, cepat, dan berbagai opsi personalisasi.
  • Behavioral Segmentation: Dominos Pizza menganalisis perilaku pembelian konsumen dan preferensi mereka. Mereka mengikuti baik konsumen frekuensi tinggi maupun yang jarang memesan pizza, serta menawarkan promo, program loyalitas, dan inovasi menu untuk meningkatkan pengulangan penjualan.

Targeting

Targeting adalah langkah kedua dalam proses analisis STP. Berdasarkan analisis segmentasi, Dominos Pizza mengidentifikasi segmen konsumen berikut sebagai target marketnya:

  • Convenience Seekers: Dominos Pizza mengikuti konsumen yang nilai kenyamanan dan ingin pesanan pizza yang cepat dan tanpa ribet. Ini termasuk keluarga sibuk, mahasiswa, dan profesional yang mencari opsi makanan praktis.
  • Tech-Savvy Customers: Dominos Pizza mengikuti konsumen yang menggunakan teknologi dan preferensi online ordering dan mobile app. Dengan menawarkan platform online yang user-friendly dan opsi ordering yang inovatif, seperti perangkat suara-aktif dan integrasi sosial media, Dominos Pizza menarik target market ini.
  • Value-Oriented Customers: Dominos Pizza mengikuti konsumen yang nilai harga dan ingin mendapatkan nilai uang untuk uangnya. Dengan menawarkan promo, diskon, dan program loyalitas, Dominos Pizza menarik dan mempertahankan konsumen yang mencari opsi makanan murah.
  • Customization Enthusiasts: Dominos Pizza mengikuti konsumen yang menyukai personalisasi pizza mereka. Dengan menawarkan berbagai jenis crust, topping, dan saus, Dominos Pizza mempertahankan individu yang ingin membuat pilihan pribadi.

Positioning

Positioning adalah langkah ketiga dalam proses analisis STP. Dominos Pizza telah secara strategis menempatkan diri sendiri sebagai brand pizza leader dengan berbagai elemen, seperti:

  • Fast and Reliable Delivery: Dominos Pizza mengidentifikasi diri sendiri sebagai brand yang cepat dan dapat diandalkan dalam pengiriman pizza. Dengan garantinya "30 Minutes or Free", meskipun tidak lagi berlaku, Dominos Pizza membantu membangun reputasinya sebagai pelopor pengiriman pizza.
  • Innovation and Technology: Dominos Pizza mengidentifikasi diri sendiri sebagai brand yang teknologi-driven dan menggunakan kemajuan online ordering, mobile apps, dan sistem GPS untuk memberikan pengalaman ordering yang mudah dan praktis. Dengan menggunakan teknologi, Dominos Pizza komunikasi komitmennya pada inovasi dan customer-centricity.
  • Quality Ingredients and Customization: Dominos Pizza mengidentifikasi diri sendiri sebagai brand yang menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi dan menawarkan berbagai opsi personalisasi. Ini memungkinkan konsumen untuk membuat pizza unik mereka, sehingga meningkatkan kepuasan dan mengembangkan sense of ownership.
  • Affordable Pricing: Dominos Pizza mengidentifikasi diri sendiri sebagai brand yang menawarkan harga yang kompetitif dan ingin menjadi pilihan makanan yang murah bagi konsumen.

Dengan menggunakan framework STP, Dominos Pizza telah memahami target marketnya dan menempatkan diri sendiri dalam pasar pizza yang sangat kompetitif. Mereka dengan mudah meningkatkan penjualan dan mempertahankan posisinya sebagai brand pizza leader di dunia.