======================================================
Dalam berbagai kejadian kecelakaan kerja, manusia sering dipandang sebagai sumber kesalahannya. Namun, apakah itu benar? Berikut kita akan menggali lebih jauh tentang teori keamanan kerja dan bagaimana kita harus melihat peran manusia dalam mencapai keamanan kerja.
Mengenai Kasus Kereta Api
Seorang pekerja yang berinisiatif untuk berusaha memberhentikan kereta api yang sedang melaju. Namun, sebelum ia sempat mengendalikan kereta, kereta sudah menabrak dan ia baru sadar sekarang. Sontak media-media dan perusahaan pun terkejut atas penjelasannya, serta "peluru" human error yang ditembakkan ke cleaning service pun layu.
Dalam kasus tersebut, jelas bahwa tidak ada fault of person yang muncul sehingga teori Domino Heinrich pun dipertanyakan. Contoh lainnya datang dari kasus 4 pekerja meninggal di Du Pont Laporte Amerika Serikat.
Kasus Du Pont Laporte
Du Pont sebelumnya telah dikenal sangat komitmen dalam bidang keselamatan kerja bahkan banyak konsep keselamatan kerja Du Pont yang diaplikasikan di tempat lain di seluruh dunia. Mereka juga mengembangkan program stop card berdasarkan teori bahwa 96% kecelakaan kerja terjadi karena unsafe act.
Namun, apa yang terjadi pada kasus Du Pont Laporte justru berkebalikan dari apa yang Du Pont selama ini kampanyekan. Sebanyak 24.000 pon gas mematikan metil merkaptan harus terlepas ke udara setelah pekerja diminta untuk memperbaiki jalur pipa gas tersebut. Gas ini kemudian membunuh 4 pekerja di tempat.
Dalam investigasinya, Chemical Safety Board (CSB) Amerika menemukan beberapa penemuan yang mengejutkan. CSB mengatakan bahwa Du Pont tidak pernah memberikan instruksi kepada para pekerjanya untuk menggunakan perlindungan pernafasan selama tugas perbaikan jalur pipa. Selain itu, Du Pont juga tidak memberikan pendeteksi gas beracun dan juga sistem ventilasi yang baik.
Hal ini tidak hanya membahayakan pekerjaannya tapi juga penduduk sekitar. Video 1: Tragedi Du Pont, Video CSB
Ternyata, penemuan dari CSB di atas menunjukkan bahwa sedikitnya porsi unsafe acts dari kriteria yang telah disampaikan oleh Heinrich. Justru, perbaikan paling banyak harus diletakkan kepada pihak manajemen dan juga desain yang ada.
Konsep perilaku tidak aman yang mengambil porsi 88% dari kecelakaan pun kini mendapatkan tantangan berat dari Erik Hollnagel. Bagi Hollnagel, manusia haruslah dipandang sebagai pembuat sistem keselamatan kerja meningkat daripada sebuah sumber kesalahan.
Gambar 5: Manusia sebagai penyebab kecelakaan atau sebagai juru selamat? (Hollnagel,2014)
Oleh karenanya, kita sebaiknya jangan memandang manusia sebagai masalah terbesar yang membuat kecelakaan karena sejatinya tidak ada 1 pun manusia waras di dunia ini yang menghendaki munculnya kecelakaan. Kita harus melihat apa yang telah sukses dibuat manusia sesuai dengan porsinya dan juga apa yang telah gagal dikerjakan oleh manusia sesuai juga dengan porsinya.
Referensi:
EHS Today. http://ehstoday.com/industrial-hygiene/chemical-safety-board-uncovers-flaws-dupont-insecticide-plant-la-porte-texas
Dave, 2012. Thesafetybloke.com. [Online]
Available at: http://www.thesafetybloke.com/who-was-hw-heinrich-what-did-he-do-and-why-should-you-care/ [Accessed 1 June 2016].
Health and Safety Executive, n.d. Accident Aetiology. [Online]
Available at: www.hse.gov.uk/quarries/education/documents/topic3.doc [Accessed 1 June 2016].
Hollnagel, E., 2015. Some Myth About Industrial Safety, Southern Illinois University Press.
Stewart, J., & King, D. (2007). Risk, Crisis and Security: Management and Organization. Routledge.