Utang Luar Negeri Swasta Indonesia dan Stabilitas Rupiah

Utang Luar Negeri Swasta Indonesia dan Stabilitas Rupiah

================================================================

Indonesia memiliki utang luar negeri swasta sebesar lebih dari 4 miliar dollar AS, dengan pangsa terbesar berasal dari sektor industri pengolahan; jasa keuangan dan asuransi; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; serta pertambangan dan penggalian. Data tersebut menunjukkan bahwa utang luar negeri swasta sebesar 78,3% dari total utang luar negeri swasta.

Cadangan Devisa Indonesia

Selain itu, posisi cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar 140,4 miliar dollar AS pada akhir Maret 2024. Namun, posisi ini turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 144,0 miliar dollar AS. Cadangan devisa tersebut setara pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor ditambah dengan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Investasi dan Penguatan Dollar

Penguatan dollar juga dapat memengaruhi aliran investasi asing ke Indonesia. Investor asing berpotensi mencari keuntungan dari perbedaan suku bunga dan perbedaan nilai tukar mata uang. Ketika dollar menguat, investor asing berpotensi menarik investasi mereka dari pasar emerging seperti Indonesia untuk berinvestasi di aset berdenominasi dollar yang memberikan pengembalian lebih baik.

Kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia

Menghadapi pelemahan rupiah tersebut, pemerintah dan Bank Indonesia sebagai bank sentral yang mengatur kebijakan moneter di Indonesia menyatakan akan menjaga stabilitas rupiah dalam mengantisipasi dampak dari ketidakpastian penurunan suku bunga kebijakan Amerika Serikat atau Fed Fund Rate dan ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan melakukan sejumlah langkah penting untuk menjaga kestabilan rupiah, termasuk intervensi valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukan. Selain itu, BI juga akan melakukan pengelolaan aliran portofolio asing yang ramah pasar, termasuk operasi moneter yang promarket dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang guna mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Kebijakan Menteri Keuangan

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga meminta badan usaha milik negara untuk menahan diri dalam melakukan pembelian dollar dalam jumlah besar untuk keperluan impor atau pembayaran utang guna menghindari tekanan tambahan pada rupiah. Eksportir sumber daya alam juga diingatkan untuk mematuhi aturan repatriasi pendapatan dollar untuk menopang cadangan devisa negara.

Kesimpulan

Dalam menghadapi pelemahan rupiah dan ketegangan geopolitik, pemerintah dan Bank Indonesia harus berkoordinasi dalam menjaga stabilitas rupiah. Langkah-langkah yang diambil oleh BI, termasuk intervensi valuta asing dan pengelolaan aliran portofolio asing, serta kebijakan Menteri Keuangan untuk menahan diri dalam melakukan pembelian dollar dalam jumlah besar, dapat membantu menjaga kestabilan rupiah dan menopang ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.