Sulteng, sebagai provinsi dengan potensi alam berlimpah, terutama di sektor pangan dan perkebunan, memerlukan infrastruktur yang mendukung penggerakan ekonomi setempat. Dalam hal ini, pelabuhan berperan penting dalam meningkatkan mobilitas barang dan orang, serta menciptakan nilai tambah pada produk atau komoditas.
"Potensi tersebut harus dimanfaatkan dengan memaksimalkan jasa pelabuhan," ucap Dr. Dicky Pasaribu, seorang dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako, Palu. Ia menilai bahwa sektor-sektor ekonomi unggulan Sulteng, seperti pertanian, hortikultura, perkebunan, dan perikanan, harus dikembangkan dengan memanfaatkan jasa logistik pelabuhan.
Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Donggala juga mengapresiasi potensi peningkatan angkutan barang melalui perbaikan tiga pelabuhan di Sulteng. "Tujuannya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Ketua Kadin Donggala, Rahmad M Arsyad.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Donny I Setiawan, juga menambahkan bahwa komoditas pertanian (hortikultura) dan perkebunan (buah, kopra, dan kakao) Sulteng sangat potensial untuk diperdagangkan antarpulau melalui pelabuhan. "Kami akan berusaha untuk memaksimalkan produk-produk unggulan agar diperdagangkan antarpulau supaya nilai tambahnya meningkat yang pada akhirnya meningkatkan ekonomi daerah," tuturnya.
Dalam kaitannya, Sulteng juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan mobilitas barang dan orang melalui kerja sama regional Sulawesi dan Kalimantan di sekitar Selat Makassar serta Laut Sulawesi. "Ada 8 provinsi dengan 41 kabupaten/kota di dua lautan tersebut," kata Ahlis Djirimu, dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako, Palu.
Dengan demikian, infrastruktur seperti pelabuhan diyakini menjadi salah satu faktor pendukung dalam membangkitkan perdagangan antarpulau. Dengan kapasitas pelabuhan yang meningkat, jalan kebangkitan Sulteng dari dampak tsunami dan likuefaksi membentang di depan mata.
Selain itu, konektivitas yang baik dengan lokasi IKN juga menjadi momentum yang tidak boleh dilewatkan agar produk unggulan Sulteng bisa lebih "berbicara". Oleh karena itu, perbaikan tiga pelabuhan di Sulteng diyakini akan membantu meningkatkan ekonomi daerah dan menciptakan nilai tambah pada produk atau komoditas.