Teori Heinrich Domino dan Pembangunan Keselamatan Industri

Teori Heinrich Domino dan Pembangunan Keselamatan Industri

Herbert W. Heinrich, seorang peneliti keselamatan industri yang inovatif, telah melakukan kajian besar-besaran pada data kejadian kecelakaan tahun 1931 melalui publikasinya "Industrial Accident Prevention: A Scientific Approach". Dalam karya tersebut, Heinrich mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kecelakaan industri, termasuk "tindak tidak aman orang" dan "keadaan mekanik atau fisik tidak aman".

Heinrich juga dikenal karena munculnya konsep piramida keselamatan dan teori dominolainnya. Teori dominonya menggambarkan suatu rentetan kecelakaan sebagai rantai acak yang terjadi ketika sebuah domino jatuh, diikuti oleh domino lainnya.

Teori Domino Heinrich

Heinrich melihat terjadinya "injensi preventable" sebagai akhir dari serangkaian kejadian yang membentuk suatu rentetan, seperti baris dominonya. Jika seri ini dihenti dengan menghilangkan salah satu faktor yang membentuknya, kecelakaan tidak akan terjadi.

Dalam teori dominonya, Heinrich membagi 5 faktor penyebab kecelakaan:

  1. Warisan dan Keterkaitan (Ancestry and Connection): Faktor ini menjelaskan bagaimana warisan dan keterkaitan seseorang dapat mempengaruhi perilaku kerja.
  2. Tindak tidak aman orang (Human Error): Faktor ini menjelaskan bagaimana kesalahan manusia dapat menyebabkan kecelakaan.
  3. Keadaan mekanik atau fisik tidak aman (Mechanical or Physical Hazard): Faktor ini menjelaskan bagaimana keadaan yang tidak aman dapat menyebabkan kecelakaan.
  4. Pengorganisasian dan Leadership (Organization and Leadership): Faktor ini menjelaskan bagaimana pengorganisasian dan leadership dapat mempengaruhi keselamatan industri.
  5. Kerugian (Loss): Faktor ini menjelaskan bagaimana kehilangan produksi, rusaknya peralatan atau aset lainnya dapat menyebabkan kecelakaan.

Kritik dan Perdebatan

Meskipun teori dominonya sempit dan mudah dipahami, namun kritik terhadap teorinya adalah bahwa:

  1. Teorinya terlalu sederhana untuk memahami faktor-faktor penyebab kecelakaan.
  2. Teorinya berfokus pada pencarian pelaku atau orang yang dianggap sebagai penyebab kecelakaan, sehingga tidak memberikan perhatian pada faktor-faktor sistemik lainnya.
  3. Teorinya mendorong pandangan keselamatan industri sebagai suatu hal yang terkait dengan perilaku kerja individu, daripada suatu sistem yang kompleks dan dinamis.

Dalam sintesis, teori dominonya Heinrich masih memiliki nilai untuk menggambarkan rentetan kecelakaan, namun harus dikembangkan lebih jauh dan diperbaiki agar dapat memberikan kontribusi pada pengurangan risiko kecelakaan.

Leave a comment