Boros Bahan Bakar
Gas spontan merupakan komponen yang seringkali dipasang pada motor balap. Dengan gas spontan, motor bisa meningkatkan kecepatan tanpa hambatan. Namun, penggunaan gas spontan secara tak langsung menyebabkan boros bahan bakar. Sebab, akselerasi tinggi otomatis memicu penggunaan bahan bakar yang lebih besar.
Kontrol Gas Cukup Sulit
Penggunaan gas spontan juga dapat menimbulkan kontrol gas yang cukup sulit. Jika tak terbiasa, penggunaan gas spontan bisa menyebabkan kecelakaan. Pemakaian yang salah bisa membuat efek motor melompat. Sehingga, penting untuk menguasai kontrol gas di awal pemasangan.
Bisa Merusak Mesin
Penggunaan gas spontan yang salah atau berlebihan juga dapat merusak mesin. Sebab, menyebabkan kelebihan bahan bakar yang tak dibakar sepenuhnya. Jadi, dapat menurunkan efisiensi dan performa mesin.
Bahaya Salah dalam Pemasangan
Pengemudi tidak boleh memasang gas spontan jika tidak berpengalaman. Pemilihan bengkel juga tidak boleh sembarangan. Gas bisa menyangkut dan membuatnya terus meningkat. Jadi, penting untuk memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup sebelum menggunakan gas spontan.
Dalam Artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang fungsi gas spontan, kelebihan, dan kekurangannya.
Gas spontan membuat akselerasi motor jauh lebih tinggi. Menurut laman Planet Ban, perangkat ini bekerja dengan cara mengubah putaran gas yang diberikan pengendara menjadi gerakan mekanik pada throttle body, kemudian mempengaruhi aliran udara bahan bakar ke dalam mesin.
Mengutip laman Suzuki, ukuran diameternya lebih besar dari diameter grip standar. Sehingga, dalam penggunaan gas spontan, pengendara tak harus memutar penuh grip jika ingin mencapai kecepatan tinggi. Dengan kata lain, bisa dikatakan penggunaan gas spontan ini bisa mendapatkan kecepatan yang lebih tinggi tanpa harus menarik tuas/grip gas terlalu dalam.
Kelebihan Gas Spontan
Dengan diameter yang lebih besar, ada berbagai kelebihan yang didapat dari penggunaan gas spontan. Berikut di antaranya:
- Membuka Katup Throttle secara Singkat
Pada gas spontan, putarannya memang tak penuh, tapi bisa membuka katup throttle secara singkat. Contohnya, pada ukuran standar pabrik, grip harus diputar sebanyak 60 derajat. Tapi, dengan gas spontan, pengemudi hanya perlu menarik hingga 40-50 derajat saja. - Kecepatan Tinggi Didapat Lebih Cepat
Dengan waktu yang singkat, pengemudi dapat memperoleh putaran mesin yang lebih tinggi. Hanya sepersekian detik, pengemudi bisa mendapat kecepatan yang diinginkan. - Pengemudi Tidak Mudah Pegal
Ketika mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, pengendara mungkin akan pegal karena harus menarik grip dalam-dalam. Sementara, dengan gas spontan, khususnya di jalanan macet perkotaan, pengemudi tidak perlu menarik grip terlalu dalam agar kendaraan berjalan.
Kekurangan Gas Spontan
Di samping berbagai kelebihan dari gas spontan, ketahui pula beberapa kekurangannya. Berikut penjelasan mengenai kekurangan gas spontan:
- Boros Bahan Bakar
Penggunaan gas spontan secara tak langsung menyebabkan boros bahan bakar. Sebab, akselerasi tinggi otomatis memicu penggunaan bahan bakar yang lebih besar. - Kontrol Gas Cukup Sulit
Jika tak terbiasa, penggunaan gas spontan bisa menyebabkan kecelakaan. Pemakaian yang salah bisa membuat efek motor melompat. Sehingga, penting untuk menguasai kontrol gas di awal pemasangan. - Bisa Merusak Mesin
Penggunaan gas spontan yang salah atau berlebihan juga dapat merusak mesin. Sebab, menyebabkan kelebihan bahan bakar yang tak dibakar sepenuhnya. Jadi, dapat menurunkan efisiensi dan performa mesin.
Dalam kesimpulan, gas spontan memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan memahami kelebihan dan kekurangannya, kita dapat lebih baik mengoptimalkan penggunaan gas spontan dan meningkatkan kinerja motor.