Teori Kecelakaan: Domino dan Swiss Cheese Model

Teori Kecelakaan: Domino dan Swiss Cheese Model

Kecelakaan adalah salah satu masalah yang paling umum di berbagai industri, organisasi, dan masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, telah dikembangkan beberapa teori tentang kecelakaan, termasuk teori "rawan kecelakaan" dan model "domino". Pada artikel ini, kita akan membahas teori-teori tersebut dan masalah-masalah yang terkait dengannya.

Teori "Rawan Kecelakaan"

Teori "rawan kecelakaan" membagi kecelakaan menjadi tiga kategori: 88% kecelakaan disebabkan oleh perilaku tidak aman (unsafe act), 10% oleh kondisi tidak aman (unsafe condition), dan 2% tidak dapat dicegah (unpreventable). Teori ini mengemukakan bahwa kecelakaan lebih banyak disebabkan oleh kesalahan atau keliruan yang dilakukan oleh manusia.

Namun, teori "rawan kecelakaan" memiliki beberapa masalah. Pertama, teori ini menyalahkan individu sebagai penyebab utama terjadinya kecelakaan, sehingga dapat mengarah pada reaksi defensif dan berkurangnya pelaporan dan berbagi informasi keselamatan.

Kedua, teori "rawan kecelakaan" tidak mempertimbangkan faktor-faktor organisasi dan lingkungan yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu, teori ini dapat dianggap sebagai konsep yang tidak berguna untuk manajemen keselamatan.

Model "Domino"

Model "domino" dikembangkan oleh Frank Bird pada tahun 1974. Model ini memperbaiki deskripsi manajerial "domino" dan menggeneralisasi domino kecelakaan terakhir untuk menutupi kerugian (kehilangan produksi, kerusakan peralatan atau aset lain, dan tidak hanya cedera).

Model "domino" ini memiliki beberapa kelebihan. Pertama, model ini cukup jelas dan praktis sebagai pendekatan control terhadap kerugian. Kedua, jika salah satu faktor dapat teratasi, maka injury tidak akan terjadi.

Namun, model "domino" juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, model ini menyalahkan manusia sebagai penyebab utama terjadinya kecelakaan (blame the people). Kedua, model ini hanya fokus pada pelatihan dan kepatuhan prosedural, daripada pada desain sistem, beban kerja dan insentif.

Kelebihan dan Kekurangan Teori "Domino"

Kelebihan:

  • Cukup jelas dan praktis sebagai pendekatan control terhadap kerugian
  • Jika salah satu faktor dapat teratasi, maka injury tidak akan terjadi

Kekurangan:

  • Menyalahkan manusia sebagai penyebab utama terjadinya kecelakaan (blame the people)
  • Fokus pada pelatihan dan kepatuhan prosedural, daripada pada desain sistem, beban kerja dan insentif
  • Mengarah pada pandangan yang sangat sederhana tentang kontribusi kinerja manusia terhadap kecelakaan

Teori "Swiss Cheese Model"

Model "Swiss Cheese" dikembangkan oleh James Reason pada tahun 1990. Model ini memperlihatkan bahwa kecelakaan disebabkan oleh gabungan beberapa faktor yang berinteraksi, seperti kesalahan individu, kondisi lingkungan, dan sistem manajemen.

Kelebihan Teori "Swiss Cheese"

  • Mengakui bahwa kecelakaan disebabkan oleh gabungan beberapa faktor yang berinteraksi
  • Memperlihatkan bahwa kepatuhan prosedural tidak cukup untuk mencegah kecelakaan

Kekurangan Teori "Swiss Cheese"

  • Tidak memberikan petunjuk jelas tentang bagaimana mengatasi kecelakaan
  • Fokus pada analisis retrospektif, sehingga dapat sulit untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan.

Referensi:

  1. Burnham, John C. (2008). The syndrome of accident proneness (Unfallneigung): Why psychiatrists did not adopt and medicalize it. History of Psychiatry 19(3):251–274.
  2. Heinrich, Herbert William (1980). Industrial Accident Prevention. New York : McGraw-Hill Book Company.
  3. Reason, James T. (1990). Human error. Cambridge University Press.

Saya harap artikel ini dapat membantu Anda memahami lebih lanjut tentang teori-teori kecelakaan dan bagaimana mengatasi masalah-masalah yang terkait dengannya.

Leave a comment