Gulat Makanan Sekolah: Konflik Antara Kualitas dengan Biaya

Gulat Makanan Sekolah: Konflik Antara Kualitas dengan Biaya

Dalam beberapa tahun terakhir, masalah kualitas makanan sekolah menjadi sorotan utama di kalangan pendidikan Amerika Serikat. Banyak orang tua dan guru menyalahkan kebijakan jajanan sekolah yang lebih mementingkan keuangan daripada kesehatan anak-anak. Salah satu contoh konflik ini adalah penjualan makanan siap saji dari Domino's Pizza di beberapa sekolah.

Menurut Cecily Upton, pendiri FoodCorps, sistem jajanan sekolah harus dilihat sebagai bisnis yang berfungsi seperti perusahaan lainnya. "Itu hanya bagian dari sistem pendidikan yang diatur seperti sebuah perusahaan dan tempat di mana distrik diperlakukan untuk mendapat keuntungan," katanya.

Bertrand Weber, direktur jajanan sekolah di Minneapolis Public Schools (MPS), juga mengemukakan bahwa sistem jajanan sekolah harus dipandang sebagai kompetitor dengan rantai makanan cepat. "Yang paling mahal dalam sebuah restoran adalah tempat yang kosong, dan yang paling mahal dalam lingkungan sekolah adalah siswa yang tidak mau makan. Karena overhead kita tetap sama," katanya.

Namun, ada beberapa sekolah yang telah berhasil mengubah sistem jajanan mereka untuk lebih fokus pada kualitas makanan. Salah satu contoh adalah Minneapolis Public Schools (MPS) di mana Bertrand Weber telah berbagai cara untuk mempertahankan kualitas makanan. Dia melakukan ini dengan mengurangi penggunaan makanan siap saji dari luar dan lebih fokus pada pembuatan makanan secara manual.

Pembelian bahan pangan segar dan aplikasi solusi cerdas untuk biaya tenaga kerja yang lebih tinggi adalah salah satu cara untuk mengurangi biaya. "Jika Anda mencoba memasak di setiap sekolah, biaya gaji akan tinggi," kata Cooper, direktur jajanan sekolah di Boulder.

Selain itu, beberapa program seperti Brigaid dan Wellness in the Schools juga telah berhasil membantu sekolah-sekolah untuk meningkatkan kualitas makanan. Mereka melakukan ini dengan menggabungkan kemampuan chef dengan pendidikan gizi. "Saya cinta apa yang mereka lakukan, tapi ada selalu jumlah terbatas dari program-program tersebut," kata Siegel.

Kesimpulan dari percakapan ini adalah bahwa kualitas makanan sekolah masih menjadi masalah utama di Amerika Serikat. Biaya dan kompromi adalah dua faktor yang sangat penting dalam mengatur sistem jajanan sekolah. Namun, dengan adanya upaya-upaya seperti Brigaid dan Wellness in the Schools, kita dapat berharap bahwa kualitas makanan sekolah akan terus meningkat di masa depan.

Referensi:

  • "The Challenge of Reform" by Sarah Klein
  • Interview with Bertrand Weber, Minneapolis Public Schools (MPS)
  • Interview with Cecily Upton, FoodCorps