Heinrich's domino model of accident causation, yang dikembangkan oleh Herbert W. Heinrich, adalah salah satu konsep terkemuka dalam analisis kejadian industri. Konsep ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1931 dan telah menjadi acuan bagi berbagai penelitian dan aplikasi dalam pengurangan resiko kerja.
Model domino Heinrich menggambarkan sebuah rantai kejadian yang dapat dihentikan dengan menghilangkan salah satu dari beberapa faktor yang terkait. Faktor-faktor tersebut adalah:
- Ancestry and social environment: Keputusan dan nilai-nilai sosial seorang pekerja yang berpengaruh terhadap keterampilan, kepercayaan, dan sifat-sifat karakter.
- Carelessness or personal faults: Kesalahan atau kekurang perhatian seorang pekerja yang dapat menyebabkan kejadian.
- Unsafe act or mechanical/physical hazard: Tindakan tidak aman atau kondisi fisik yang berpotensi menyebabkan kejadian.
- The accident: Kejadian itu sendiri.
- Injuries or loss: Konsekuensi dari kejadian.
Konsep Heinrich ini awalnya dipahami sebagai analisis kejadian yang lineer dan sederhana, tetapi kemudian dikritik karena terlalu simplistik dan tidak memperhatikan sistem-sistem kompleks yang terkait dengan kejadian. Model domino ini dapat mengarahkan kepada fokus pada pencarian kambing hitam atau orang untuk disalahkan daripada melakukan analisis rinci atas faktor-faktor sistemik yang terkait dengan kejadian.
Kritik dan Keterbatasan
Beberapa ahli menolak konsep Heinrich karena terlalu simplistik dan tidak memperhatikan kompleksitas sistem industri. Mereka berargumen bahwa model domino ini dapat mengarahkan kepada fokus pada pelatihan dan prosedur, serta mengabaikan perluasan sistem dan budaya organisasi.
Pengembangan
Frank Bird, seorang ahli keamanan, kemudian mengembangkan konsep Heinrich dengan menjelaskan lebih lanjut faktor-faktor yang terkait dengan manajemen. Ia juga memperluas konsep "accident" untuk meliputi segala macam kerugian, termasuk kehilangan produksi dan kerusakan peralatan.
Interpretasi
Model domino Heinrich dapat digunakan sebagai alat sederhana dan mudah dipahami dalam analisis kejadian. Namun, konsep ini juga dapat mengarahkan kepada fokus pada pencarian kambing hitam atau orang untuk disalahkan daripada melakukan analisis rinci atas faktor-faktor sistemik yang terkait dengan kejadian.
Kesimpulan
Tahap dominan Heinrich adalah salah satu konsep terkemuka dalam analisis kejadian industri. Namun, konsep ini harus dipahami sebagai tahapan sederhana dan tidak memperhatikan kompleksitas sistem industri. Analisis yang lebih rinci diperlukan untuk mengembangkan strategi pengurangan resiko kerja yang efektif.
Referensi
- Burnham, J. C. (2008). The syndrome of accident proneness (Unfallneigung): Why psychiatrists did not adopt and medicalize it. History of Psychiatry, 19(3), 251-274.
- Heinrich, H. W. (1931). Industrial accident prevention: A scientific approach. New York: McGraw-Hill.
Note: The text is written in Indonesian language, and the references are provided at the end of the text.