Dominos dalam Ekonomi

Dominos dalam Ekonomi

======================================================

Efek Domino dalam Ekonomi

Efek domino dalam ekonomi merujuk pada bagaimana satu tindakan dapat memiliki efek sampingan yang luas dan mempengaruhi subjek terkait lainnya. Ketika Anda menumbangkan sebuah domino, Anda tidak hanya mengganggu domino pertama, tapi juga semua yang berdiri di jalan yang dilaluinya.

Dalam ekonomi, teori dominonya sering digunakan untuk menjelaskan bagaimana masalah ekonomi di suatu negara dapat menyebar seperti epidemi atau efek domino ke negara-negara dan perusahaan lainnya.

Contoh Efek Domino dalam Ekonomi

  1. Krisis Hutang (2012-13) – Kenaikan bunga berjalan di Yunani, menyebabkan kenaikan bunga berjalan di ekonomi-eurozone lainnya.
  2. Kegelapan Kredit 2007/08 – Kekurangan dana di AS menyebar ke seluruh dunia dan mencapai semua bank.
  3. Devaluasi (1997) – Jatuhnya nilai tukar di Asia Tenggara menyebabkan investor internasional kehilangan keyakinan dan menjual mata uang serupa di negara-negara lain.

Bagaimana Efek Domino bekerja

Pada tahun 2011, ketika investor mengetahui bahwa Yunani berhadapan dengan insolvency dan surat berjalan di atas risiko default, perubahan sentiment pasar terjadi. Awalnya, investor menjual surat-surat Yunani, menyebabkan kenaikan cepat bunga berjalan Yunani.

Namun, perubahan ini dalam sentiment pasar dan kehilangan keyakinan menyebabkan investor kehilangan keyakinan pada pasaran-pasaran hutang Eurozone lainnya. Elemen besar di sini adalah keyakinan. Sebelumnya, investor merasa surat-surat Eurozone sangat aman. Namun, kesadaran bahwa negara-negara Eurozone tidak tahan api berarti investor meminta bunga berjalan yang lebih tinggi.

Permasalahan lain adalah ketika investor mulai menjual, beberapa ekonomi lainnya mulai mengalami kekurangan cair. Italia, Irlandia, dan Spanyol tidak insolvent namun tanpa kemampuan untuk menciptakan uang, mereka tergantung pada investor membeli kuantitas surat-surat yang normal. Dengan perubahan sentiment pasar, bunga berjalan meningkat, dan ini lebih lanjut menambah kehilangan keyakinan pada pasaran hutang.

Mengikuti Bacaan Selanjutnya

  • Krisis Hutang Euro
  • Devaluasi dan Krisis Keuangan Asia Tenggara 1997

Leave a comment