Membangun Kota yang Hijau: West Seoul Lake Park

Membangun Kota yang Hijau: West Seoul Lake Park

Seoul, ibu kota Korea Selatan, telah menjadi kota hijau sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini berkat kesadaran oleh pejabat pemerintah akan pentingnya ruang hijau untuk meningkatkan kualitas hidup.

Namun, dengan luas tanah yang terbatas di tengah kota Seoul yang sangat padat, perencanaan haruslah menjadi sangat inovatif untuk menciptakan taman baru.

Situs West Seoul Lake Park (서서울호수공원) di daerah Sinwol-dong adalah salah satu contoh keberhasilan. Terletak tepat di bawah jalur pesawat yang mendarat di Bandar Udara Internasional Gimpo, tempat ini tampaknya tidak cocok untuk sebuah taman komunitas.

Namun, dua firma arsitek, Ctopos Design dan Jian Architects, mengambil tantangan untuk merancang salah satu taman Seoul terbaik. Mereka memandu diri dengan tiga konsep: ekologi, komunikasi, dan regenerasi.

Contohnya adalah saat berjalan di atas dek kayu sambil melihat pohon-pohon dan bunga-bunga di dalam pot-pot yang ditumpangi, air bersih mengalirkan di atas aqueduct beton yang tinggi menuju danau. Mereka telah mencoba fitur serupa ke dalam lahan sepanjang 225,000 meter persegi.

Saya pernah mengamati bahwa favorit saya dari taman-taman Seoul adalah ketika situs industri tua digunakan kembali… Pulau Seonyudo (선유도) dan Taman Seoul Grand Park (서울대공원) memang menjadi contoh yang baik.

Penggunaan kreatif elemen-elemen bekas, seperti kolam-kolam, tiang-tiang, dan fitur-fitur keras lainnya dengan unsur-unsur alam sekitar dapat langsung memudahkan suasana, dan itu adalah pairing yang sangat komplementer.

Sebagai nama park ini, taman West Seoul Lake Park memiliki beberapa atraksi air-themed, seperti Media Art Waterfall dan Sound Fountain. Nama "Sound" Fountain datang dari fungsi uniknya.

Setiap satu atau dua menit, ketika pesawat mendarat di atas – 41 nozzles fountain akan mengeluarkan jet-jet air yang tinggi 15 meter ke udara jika level suara melebihi 81 decibel. Itu adalah solusi cerdas lainnya untuk situasi yang tampak tidak cocok.

Selain itu, ada juga taman Mondrian di dalam park ini, yang dinamai dari pelukis Belanda tersebut. Area ini dibagi oleh garis-garis lurus dan sudut-sudut 90 derajat, yang membagi ruang-ruang geometri yang diisi alternatif oleh air, tanaman asli, dan jalan.

Sama seperti lukisan Mondrian, desain juga menggunakan sistem yang ramah lingkungan untuk mengumpulkan dan memurnikan air hujan.

Dan sebagai pusat atraksi taman ini, ada danau sebesar 18,000 meter persegi yang awalnya adalah bagian dari Pabrik Pengolahan Air Sinwol. Kolam besar ini diselamatkan dan diperbarui dengan tanaman air.

Selain fitur-fitur air-themed, taman West Seoul Lake Park juga memiliki Lapangan Rumput Besar dan Meja Acara Merah yang sangat menarik. Seperti meja makan atau buffet berukuran absurd, warna merah yang cerah, dan it's the logical destination for a sack lunch.

Dengan dibuka untuk umum sejak Oktober 2009, West Seoul Lake Park telah menjadi sangat populer di kalangan warga setempat, serta menjadi destinasi bagi pengunjung dari luar kota yang tidak memiliki alasan untuk mengunjungi area tersebut sebelumnya.

Dan perusahaan yang berada di balik taman ini, Ctopos Design, dianugerahi Penghargaan Kehormatan tahun lalu oleh American Society of Landscape Architects (ASLA) atas proyek inovatif mereka.

Mereka memuji penggunaan bekas pabrik pengolahan air menjadi bagian dari taman, mengatakan bahwa "itu adalah ide yang brilian", dan mereka menyoroti perpaduan antara alam dan industri.

Leave a comment