Jurnal Tribun, 30 Juli 2024
Sebuah permainan judi tembak ikan-ikan yang berada di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe ternyata milik oknum TNI berpangkat Koptu Herman Bukit. Oknum satu ini diketahui sudah pemain lama sebagai pengelola perjudian di Kabupaten Karo. Wilayah cakupannya sebagai bandar judi togel putaran Singapore, Toto Malam (Tolam) putaran Hongkong dan nomor tebak angka keluaran Sidney menguasai 17 Kecamatan se-Kabupaten Karo.
Data dihimpun wartawan bahwa oknum berseragam loreng ini sudah mulai mengembangkan sayapnya sebagai pengelola judi sejak tahun 2016 silam. Sebuah warung kopi di Jalan Nabung Surbakti menjadi saksi keberhasilannya menjadi pengelola judi Kabupaten Karo.
Dari warung kopi yang berdekatan dengan gerbang utama Batalyon 125 Sim’bisa itu, dia merintis perjudian hingga kini telah memiliki banyak harta kekayaan. Kenapa oknum yang hanya berpangkat Koptu itu bisa bebas mengelola dan menjadi bandar judi besar di Kabupaten Karo? Masih aktif kah sang oknum sebagai anggota TNI?
Judi Online Menjadi Pemicu Permusuhan dan Memecah Keharmonisan
Ketua tim Solidaritas Wartawan Sumut (SWS) Bung Joe Sidjabat, menilai judi jenis apapun, termasuk judi online (Judol) atau daring dapat memicu permusuhan, amarah yang dapat berujung tindak kriminal.
“Hal itu disebabkan karena judi dianggap sebagai jalan pintas bagi seseorang untuk mendapatkan uang dalam jumlah besar”, Bung Joe dalam siaran persnya di Kantor Redaksi Media Siber Nusantara (MSN), pada Selasa. (30/7/24) Hal tersebut membuat orang dapat menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan uang sebagai modal berjudi online.
“Selain membentuk tabiat yang jahat, berjudi dapat memicu seseorang jadi pemalas dan pemarah”, Jelasnya. Tidak hanya dapat memicu permusuhan, judi online juga dapat memecah keharmonisan rumah tangga.
Pasalnya, orang yang berjudi rentan menjual seluruh harta bendanya demi mengadu nasib di judi online. Hal itulah yang membuat aktivitas judi di mata Agama sangat dilarang dan masuk dalam kategori haram.
“Sebab, jika sesuatu yang haram dan diketahui bahwa itu berasal dari yang haram, maka kelak di akhirat akan dituntut”, Jelasnya. “Sudah banyak yang menjadi korban!!, Oleh karena itu kita berharap masyarakat sadar akan bahaya judi online dan mau meninggalkan aktivitas haram tersebut. Dan kita juga berharap agar pemerintah turut serta memberantas peredaran judi online dari hulu hingga ke hilir”, tegas bung Joe.
Terpisah, Sosiolog Universitas Nasional, Nia Elvia, mengatakan pemerintah harus menggandeng para tokoh ulama dalam mensosialisasikan bahaya bermain judi online. Menurut dia, pendapat ulama akan lebih mudah didengar masyarakat lantaran mempunyai pengaruh dalam kehidupan sosial dan beragama.
“Nilai atau norma agama ini amat penting dalam masyarakat, untuk menjadi panduan dalam berperilaku”, Pungkasnya.