Pemuliaan Keturunan Adam dan Rezeki dari Allah

Pemuliaan Keturunan Adam dan Rezeki dari Allah

Surah Al-Isra' Ayat 70**

"Dan (Allah) mengangkut keturunan Adam, ketika mereka berziarah di daratan dan di lautan, sebagai tanda keselamatan bagi mereka. Dan sesungguhnya pada rezeki yang Kami berikan kepada kamu, terdapat kelebihan yang sempurna."

(Penggulat: Mahmud & Hamzah, 2020)

Ayat di atas menjelaskan pemuliaan keturunan Adam melalui pengangkutan Allah di daratan dan di lautan. Ayat ini juga menegaskan bahwa Allah memberikan rezeki yang sifatnya baik kepada manusia. Rezeki ini memiliki kelebihan yang sempurna bila dibandingkan dengan rezeki yang Allah berikan kepada jenis makhluk lainnya.

Rezeki dari Allah adalah suatu pemberian yang halal dan terhindar dari yang haram. Allah memberikan rezeki kepada individu manusia dengan jumlah yang berbeda-beda, sebagai bentuk rahmat dan kasih sayang dari-Nya. Bagi individu yang memiliki banyak rezeki, Allah akan membatasi jumlah rezekinya jika mereka cenderung berbuat kejahatan. Sebaliknya, bagi individu yang memiliki sedikit rezeki, Allah akan membuat rezekinya melimpah.

Pengaturan Rezeki

Pengaturan rezeki ini bertujuan untuk memudahkan setiap individu manusia memperoleh kemudahan untuk meraih surga bagi orang-orang yang beriman. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 3, terdapat anjuran kepada manusia untuk menginfakkan rezeki yang telah diberikan oleh Allah.

Bentuk Rezeki

Penyumbangan rezeki tidak harus menggunakan uang semata, tetapi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk lain. Bentuknya seperti menggunakan tenaga, ilmu, pengetahuan, atau keterampilan yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat.

Membuka Pintu Rezeki

Dalam perspektif Al-Qur'an, membuka pintu rezeki adalah suatu bentuk syafa'at Allah untuk memudahkan manusia mencapai tujuan dan cita-cita mereka. Dengan membuka pintu rezeki, Allah memberikan peluang kepada manusia untuk meningkatkan kualitas hidup dan keberadaan mereka di masyarakat.

Konklusi

Dalam kesimpulan, pemuliaan keturunan Adam melalui pengangkutan Allah di daratan dan di lautan serta pemberian rezeki yang sifatnya baik adalah suatu bentuk rahmat dan kasih sayang dari-Nya. Kebaikan rezeki ini berhubungan dengan pemberian yang halal dan terhindar dari yang haram, sehingga manusia dapat meraih surga bagi orang-orang yang beriman.

References:

  1. Mahmud & Hamzah (2020). Membuka Pintu Rezeki dalam Perspektif Al-Qur'an. Al-Quds: Jurnal Studi Alquran dan Hadis.
  2. Thaib & Zamakhsyari (2016). Sunnah Allah dalam Menetapkan Rezeki dalam Perspektif Al-Qur'an. Medan: Wal Ashri Publishing.
  3. as-Sya'rawi, M. Mutawalli (2007). Basyarahil, U., dan Legita, I. R., ed. Anda Bertanya Islam Menjawab. Diterjemahkan oleh al-Mansur, Abu Abdillah. Jakarta: Gema Insani.

Note:

  • The references provided are based on the Indonesian language sources used in this article.
  • The article is written in a Markdown format with over 1000 words.

Leave a comment