Keterpurukan Truk Tua dan Nasib Kang Dasuki

Keterpurukan Truk Tua dan Nasib Kang Dasuki

Jika Anda pernah mengalami kesulitan dengan truk tua yang macet berulang kali, Anda pasti merasa kesal dan frustasi. Demikian pula dengan Kang Dasuki, seorang sopir truk tua yang sudah tidak kuat lagi mempertahankan kualitasnya.

Kang Dasuki telah lama menggunakan truk tua yang tak hanya membuatnya berjuang untuk mencapai tujuan, tapi juga menjadi penyebab masalah-masalah lain. Truk tersebut sudah tua dan rentan terhadap kerusakan, sehingga Kadang-kadang harus dirawat atau beristirahat sebentar.

Suatu hari, Kang Dasuki membawa muatan berat dengan truknya yang tua. Sampai di tanjakan, mesin tua mulai terbatuk-batuk, terengah-engah meminta istirahat. Truk Kang Dasuki macet lagi! Sudah tiga kali dalam sehari, truknya macet. Kang Dasuki merapalkan mantra-mantra untuk menghidupkan kembali truknya, tetapi sia-sia.

Dalam keadaan yang sangat sulit dan frustasi, Kang Dasuki mencari bengkel untuk memperbaiki truknya. Namun, dalam perjalanan, ia dihadapkan dengan takdir lain yang ingin bercerita di dunia. Seorang siswa SMP melintas di turunan dekat truk Kang Dasuki terparkir dan menghantam bagian depan truk tersebut.

Kang Dasuki harus ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan sebab kecelakaan tersebut. Ia harus berurusan dengan polisi dan orang tua anak tersebut. Pasti ada sanksi pidana dan ganti rugi menantinya.

Di tengah pikiran yang kusut, Kang Dasuki pasrah. Mendongakkan wajahnya ke atas dan berucap Bismillahi tawakkaltu ‘alallahu beberapa kali sebagai wirid pengganti mantra-mantra yang biasa dirapalkan.

Hari berlalu. Kasus truk Kang Dasuki yang ditabrak juga berlalu. Meski butuh proses yang harus dilalui, Kang Dasuki akhirnya dapat menghadapi nasib dengan tenang dan tabah.

Kata-Kata Kesadaran

Hidup tidak usah dibuat susah. Yang penting tidak maksiat. Sudah begitu saja.