Jagung adalah salah satu tanaman pangan yang sangat populer di Indonesia. Namun, budidaya jagung tidak luput dari aneka macam penyakit hama yang dapat mengganggu kualitas produksi dan hasil panen. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa penyebab dan pengendalian penyakit hama pada tanaman jagung, serta tips pemanenan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
1. Penyakit Jamur Ustilago sp.
Penyebab: Jamur Ustilago sp. yang menyerang biji dan mengakibatkan pembengkakan pada biji, sehingga menyebabkan pembungkus menjadi rusak.
Pengendalian: Fungisida Saromyl dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit ini.
2. Penyakit Busuk Tongkol dan Biji
Penyebab: Jamur Fusarium sp. atau Giberella zeae yang menyerang tongkol dan biji.
Pengendalian: Penggunaan fungisida Mankozeb, Klorotalonil, Propineb, dan sebagainya dapat membantu mengendalikan penyakit ini.
3. Penyakit Bulai (Downy Mildew)
Penyebab: Jamur Peronosclerospora sp. yang menyerang daun dan mengakibatkan gangguan pembentukan zat hijau daun.
Pengendalian: Penggunaan fungisida, membersihkan lahan dari gulma dan sisa pertanaman sebelumnya, serta tanam varietas tahan dapat membantu mengendalikan penyakit ini.
4. Penyakit Busuk Batang (Fusarium spp.)
Penyebab: Fusarium spp. yang menyerang batang, tongkol, dan biji.
Pengendalian: Penggunaan fungisida, membersihkan lahan dari gulma dan sisa pertanaman sebelumnya, serta tanam varietas tahan dapat membantu mengendalikan penyakit ini.
E. Pemanenan
A. Baby Corn (Jagung Muda/Janten)
- Dipanen pada saat umur tanaman 45 HST.
- Sebaiknya hanya dibuahkan satu pertanaman untuk memperoleh hasil yang maksimal.
B. Sweet Corn (Jagung Manis)
- Dipanen ketika rambut pada buah telah tampak kering.
- Usia panen biasanya berkisar antara 65 – 70 HST dan dipengaruhi oleh topografi, iklim, dan cuaca.
Ketentuan Jaminan
Perusahaan memberikan jaminan atas mutu benih sesuai dengan standar pemerintah. Tanggung jawab perusahaan adalah terbatas pada jumlah benih yang dibeli dan tidak termasuk biaya lainnya.
Dalam meningkatkan kualitas budidaya jagung, penting untuk memperhatikan beberapa hal seperti membersihkan lahan dari gulma dan sisa pertanaman sebelumnya, mencabut tanaman yang terinfeksi, aplikasi fungisida, serta pastikan tanaman cukup mendapat asupan air dan makanan. Dengan demikian, kita dapat memperoleh hasil panen yang maksimal dan mengoptimalkan kualitas produksi jagung.