Mengenal FSC dan SSC dalam Sitometri Aliran

Mengenal FSC dan SSC dalam Sitometri Aliran

Sitometri aliran (flow cytometry) adalah teknologi yang digunakan untuk mendiagnosa dan mengidentifikasi sifat-sifat seluler. Salah satu aspek penting dalam sitometri aliran adalah pengukuran scattering cahaya oleh sel, yang terdiri dari dua parameter: Forward Scatter (FSC) dan Side Scatter (SSC).

FSC (Forward Scatter)

FSC mengukur scattering cahaya yang terjadi searah dengan sinar laser. Intensitas FSC berbanding lurus dengan diameter sel, dan hampir semua scattering cahaya ini disebabkan oleh difraksi cahaya di sekitar sel. FSC dapat digunakan untuk membedakan sel berdasarkan ukurannya.

Contoh, monosit dan limfosit adalah dua jenis leukosit yang umum ditemukan dalam darah. Monosit biasanya lebih besar dari limfosit dan memiliki intensitas FSC yang lebih tinggi. Dengan menggunakan sitometri aliran, kita dapat membedakan sel-sel ini berdasarkan parameter FSC.

SSC (Side Scatter)

SSC mengukur scattering cahaya yang terjadi sejajar dengan sinar laser. SSC memberikan informasi tentang kompleksitas internal sel, seperti granularity dan nucleus. Sumber scattering cahaya SSC termasuk granula dan nucleus dalam sel.

Dalam situasi tertentu, kita dapat menggunakan parameter SSC untuk membedakan sel-sel yang memiliki keterkaitan internal yang berbeda. Contohnya, monosit dan granulosit adalah dua jenis leukosit yang dapat dibedakan berdasarkan parameter SSC. Granulosit biasanya memiliki volume cytoplasmic granules yang tinggi, sehingga menghasilkan intensitas SSC yang lebih tinggi.

Pulse Width dan Area

Dalam sitometri aliran, setiap sinyal (pulsa) yang masuk ke detektor (PMT atau photodiode) memiliki tiga karakteristik yang dapat direkam: Height, width, dan area. Sementara pulse area adalah yang paling umum dilaporkan, ada kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kombinasi FSC dan SSC

Dengan menggabungkan parameter FSC dan SSC, kita dapat mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang populasi sel. Sitometri aliran dapat membantu dalam pengklasifikasian dan analisis data, serta memberikan informasi tentang sifat-sifat seluler.

Referensi

  1. Shapiro, Howard. Practical Flow Cytometry. New York: Alan R. Liss, 1985.
  2. Schematic overview of a typical flow cytometer setup. 2016, SelectScience.
  3. Fundamentals of Flow Cytometry
  4. Chioccioli, M., Hankamer, B., & Ross, I. L. (2014). Flow Cytometry Pulse Width Data Enables Rapid and Sensitive Estimation of Biomass Dry Weight in the Microalgae Chlamydomonas reinhardtii and Chlorella vulgaris. PLoS ONE, 9(5), e97269. doi:10.1371/journal.pone.0097269
  5. Leif, R. C. (1986). Practical flow cytometry, by Howard M. Shapiro. Alan R. Liss, New York, 1985, 295 pages. Cytometry, 7(1), 111–112. doi:10.1002/cyto.990070119