Pada akhir Juni 2022, seorang pengguna TikTok memposting meme yang menampilkan lirik Roan's: "What we really need is a femininomenon!" Postingan ini menjadi viral dan menciptakan kepanikan di kalangan penggemar musik pop. Apa artinya? Mengapa generasi Z dan millennials mengalami fenomena musik pop yang ceria, bercanda, dan tak serius?
Kamala Harris, Sekretaris Negara AS, tidak termasuk target penjualan album Chappell Roan dan Charli XCX. Namun, kritikus budaya Lucy Ford berpendapat bahwa Kamala adalah "brat" karena menjadi kekuatan budaya dominan saat ini dan telah terpisahkan dari album dan atmosfer musiknya.
Sabrina Carpenter, seorang penyanyi pop 25 tahun, membagikan ceria dan humor dalam lagunya. Ia memiliki gaya konfessionalis Taylor Swift, tetapi dengan dosis humor yang lebih seimbang. Sabrina tidak takut untuk mengungkapkan hasratnya dalam musiknya dan membuat pendengar merasa senang dan tidak serius.
Fenomena musik pop ini dikaitkan dengan keterlibatan fans dengan lagu-lagu Chappell Roan, Charli XCX, dan Sabrina Carpenter. Mereka semua memiliki gaya yang unik dan berbeda, tetapi membagikan kesadaran akan pentingnya humor dan ceria dalam musik.
Content writer Olivia Cox berpendapat bahwa apa yang membuat mereka berbeda adalah kemampuan mereka untuk "menghadirkan sia-sian". "Saya merasa seperti pop music telah mengambil diri sendiri terlalu serius," kata Olivia. Rachel Humphreys, seorang Digital PR Manager, berpendapat bahwa musik-musik ini menjadi "reset budaya" dan menawarkan elemen eskapisme.
Merujuk pada fenomena musik pop masa lalu, seperti Katy Perry, CMAT (Country-Pop singer) mengatakan bahwa wanita telah selamanya menulis lirik yang lucu. Namun, perbedaan adalah wanita sekarang memiliki lebih banyak kontrol atas karya mereka dan menjadi lebih berani untuk mengungkapkan hasrat dan humor dalam musiknya.
Billie Eilish, penyanyi pop 20 tahun, juga mempengaruhi trend musik ini dengan lagu-lagunya yang ceria dan lucu. Mereka semua memiliki gaya yang unik dan telah menjadi viral di media sosial.
Dalam artikel ini, kita akan membahas fenomena musik pop yang tak serius dan ceria serta bagaimana ia mempengaruhi generasi Z dan millennials.