Artikel: Tanaman Sri Rejeki Tidak Berbahaya untuk Anak

Artikel: Tanaman Sri Rejeki Tidak Berbahaya untuk Anak

Liputan6.com – Terkini, hoax tentang tanaman Sri Rejeki (Aglaonema) yang dapat menyebabkan kematian pada anak ternyata tidak benar. Cek Fakta Liputan6.com melakukan penelusuran fakta dengan memasukkan kata kunci "tanaman sri rejeki kematian pada anak" di Google Search.

Hasilnya, beberapa artikel membantah klaim tersebut. Salah satu contoh adalah artikel berjudul "Meski Beracun, Tanaman Sri Rejeki Masih Aman Dijadikan Hiasan" yang dimuat situs detik.com pada 21 September 2015 lalu.

Menurut Dr. Susiani Purbaningsih, DEA, dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (UI), tanaman Sri Rejeki memang memiliki racun pada getahnya. Namun, efek racun tersebut termasuk dalam tingkatan ringan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Beracun tapi tidak membahayakan sekali. Getahnya kalau kena orang bisa bikin gatel tapi ada juga yang enggak," kata Susiani ketika dihubungi detikHealth pada 21 September 2015.

Susiani juga mengatakan bahwa tiap tumbuhan memiliki senyawa yang dipakai untuk melawan musuh. Tingkat racunnya bermacam-macam, ada yang dapat membunuh dan ada juga yang hanya sampai gatal. Gatal tersebut pun berbinggung-tingkatan.

Tak hanya Sri Rejeki, beberapa tanaman hias lain seperti kuping gajah juga beracun namun tidak dikategorikan berbahaya karena tingkatannya yang lemah. Susiani belum pernah mendapat laporan tentang korban atau kasus keracunan parah akibat terkena getah tanaman-tanaman hias.

"Kalau memang diketahui tingkat racunnya tinggi ya pasti sudah tidak dibolehkan jadi tanaman hias," tutup Susiani.

Kesimpulan: Tanaman Sri Rejeki tidak berbahaya untuk anak. Faktanya, tanaman tersebut memang beracun tapi tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kematian pada anak.

Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun tidak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.