Jakarta – Dalam beberapa waktu terakhir, tanaman hias Sri Rejeki menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Beberapa sumber menyebutkan bahwa tanaman ini beracun dan mematikan, sehingga dapat membunuh manusia dalam waktu hanya hitungan satu menit.
Namun, penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa klaim tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurut Profesor Farmakologi dari University of Pittsburgh Medical Center, Ed Krenzelok, belum pernah melihat kematian terkait dengan tanaman Dieffenbachia, termasuk Sri Rejeki.
Pada dasarnya, iritasi yang terjadi akibat memakan daun atau menggosok mata setelah menyentuh tanaman ini disebabkan oleh kalsium oksalat. Zat kimia ini membentuk kristal mikroskopis yang dapat merobek dan mengiritasi jaringan mulut atau mata.
Meskipun demikian, Dr. Susiani Purbaningsih, DEA dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (UI), menjelaskan bahwa efek racun getah pada Sri Rejeki termasuk dalam tingkatan ringan.
"Beracun tapi tidak membahayakan sekali. Getahnya kalau kena orang bisa bikin gatal tapi ada juga yang enggak," kata Susiani.
Menurutnya, setiap tumbuhan memang punya senyawa yang dipakai untuk melawan musuh. Tapi, tingkatan racunnya berbeda-beda.
"Kalau memang diketahui tingkat racunnya tinggi ya pasti sudah tidak dibolehkan jadi tanaman hias," tutur Susiani dikutip dari detikcom.
Jadi, tidak perlu khawatir berlebihan. Racun pada tanaman hias Sri Rejeki ternyata tidak semematikan seperti yang telah diklaim sebelumnya.