Markdown suka! Berikut artikel panjang lebih dari 1000 kata tentang permainan Gaple, sebuah permainan kartu yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia.
Permainan Gaple memiliki 28 buah kartu, yang dibagi menjadi 4 orang pemain. Masing-masing pemain mendapatkan 7 kartu. Permainan dimulai dengan kartu 0:1 (peraturan di setiap tongkrongan suka beda), dan kemudian setiap pemain secara bergantian menimpa kartu yang telah dilempar oleh pemain sebelumnya, asalkan angkanya sama. Jika tidak ada kartu dengan angka yang sama, maka pemain harus dilewati langkahnya, dengan kata lain pemain tersebut kehilangan satu putaran.
Permainan Gaple akan berakhir jika satu orang pemain telah menghabiskan semua kartu di tangannya. Atau, permainan juga dapat selesai jika semua pemain tidak dapat menurunkan kartu lagi. Dalam kasus ini, jumlah kartu sisa harus dihitung, dan yang paling kecil dialah pemenangnya.
Istilah-istilah dalam Permainan Gaple
Dalam permainan Gaple, terdapat beberapa istilah yang penting untuk diketahui. Salah satunya adalah Balak, yang adalah kartu dengan angka sama. Balak paling besar adalah Balak 6. Namun, jika dalam posisi permainan berakhir dan kamu masih pegang balak kosong tanpa ada kartu dengan angka kosong, maka balak kosong dihitung sebagai 25.
Gaple: Kondisi Akhir Permainan
Permainan Gaple memiliki beberapa istilah lainnya. Salah satunya adalah Gaple, yang adalah kondisi akhir permainan. Gaple terjadi ketika kartu-kartu tidak dapat turun lagi atau sudah tidak ada jalan lagi. Namun, gaple juga dapat diindikasikan oleh salah satu pemain yang sengaja membuat permainan berakhir, biasanya karena mereka tidak memungkinkan untuk menghabiskan kartunya.
Kisah Permainan Gaple
Permainan Gaple sendiri memiliki kisah yang menarik. Menurut laman Kompas.com edisi 5 Juli 2022, gaple awalnya adalah permainan kartu untuk membunuh waktu. Namun, permainan ini juga telah disalahgunakan dan berujung judi atau taruhan.
Sejarah Permainan Gaple
Ada telusuran waktu yang menunjukkan bahwa permainan Gaple berasal dari China. Kendati begitu, versi muasalnya punya kisah berbeda. Dinasti Song yang memerintah China pada 1162-1494 mengenal gaple sebagai permainan rakyat kebanyakan. Biasanya, permainan gaple ata domino marak saat festival Wulin.
Ada juga versi cerita gaple berbasis sosok Hung Ming yang hidup di masa 181-234 Maseehi. Hung Ming menciptakan gaple agar prajurit penjaganya tidak mengantuk saat berjaga malam.
Mengakhiri
Dengan demikian, permainan Gaple telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia dan telah memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Namun, perlu diingat bahwa permainan ini juga telah disalahgunakan dan berujung judi atau taruhan. Sebagai akhirnya, mari kita berhenti sementara pada permainan Gaple yang menyenangkan dan menghibur ini.
Wabillahi topik walhidayah wasalam wr. wb.
Sumber: Kompas.com edisi 5 Juli 2022