Dalam berbicara tentang rezeki, seringkali kita mendengar kata "rezeki", "rejeki", "rizeki", dan "rizki". Namun, apakah kita tahu bahwa hanya satu kata yang benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia? Berikut ini adalah artikel yang membahas mengenai penggunaan kata rezeki menurut kaidah bahasa Indonesia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata baku yang benar adalah "rezeki". Jadi, bukan "rejeki", "rizeki", dan "rizki". Arti dari kata "rezeki" menurut KBBI adalah segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah. Selain itu, artinya juga penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk memelihara kehidupan); keuntungan; kesempatan mendapat makan. Juga, setiap orang ada keuntungannya masing-masing; ada nyawa (umur).
Dalam artikel ini, kita juga akan membahas sinonim dari kata "rezeki", yakni karunia, anugerah, berkat, kurnia, nikmat, dan pemberian. Berikut ini contoh penggunaan kata "rezeki" dalam kalimat:
- Saya merasa bersyukur atas rezeki yang diberikan Tuhan kepada saya.
- Dia selalu berusaha untuk mendapatkan rezeki halal dengan cara yang baik.
- Setiap orang memiliki takdir dan rezeki masing-masing yang sudah ditentukan oleh Tuhan.
- Meskipun sudah berusaha, tidak semua orang selalu mendapatkan rezeki yang sama.
Kata "rezeki" juga memiliki makna yang luas dan kiasan. Misalnya, dalam Islam, kata "rezeki" digunakan untuk menggambarkan segala sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan, seperti nasib, gaji, kakayaan, hujan, upah, maupun lainnya.
Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa hanya satu kata yang benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, yakni "rezeki". Selain itu, kita juga perlu mengetahui sinonim dan contoh penggunaan kata "rezeki" dalam kalimat. Dengan demikian, kita dapat menggunakan kata "rezeki" secara tepat dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Referensi:
- Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
- Al-Munjid Fial Lughahwa al-alim
- Lisan al-Arab Ibnu al-Manzur
- Quran Surah Hud Ayat 6