Scatter plot adalah salah satu jenis grafik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variable. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat scatter plot menggunakan R serta melakukan visualisasi data pada Microsoft Excel.
Membuat Scatter Plot dengan R
Dalam R, kita dapat membuat scatter plot dengan menggunakan fungsi plot()
. Fungsi tersebut memerlukan dua argument, yaitu x
dan y
, yang mewakili nilai variable x dan y. Selain itu, kita juga dapat menambahkan atribut lainnya pada fungsi plot()
untuk memberikan judul pada gambar.
Contohnya, kita dapat membuat scatter plot dengan menggunakan kode berikut:
plot(x, y, xlab="Nilai x", ylab="Nilai y", main="Contoh Scatter Plot")
Dalam contoh di atas, fungsi plot()
memerlukan dua argument, yaitu x
dan y
, yang mewakili nilai variable x dan y. Selain itu, kita juga dapat menambahkan atribut lainnya pada fungsi plot()
, seperti judul (main
) dan label sumbu (xlab
dan ylab
).
Visualisasi Data dengan Scatter Plot pada Microsoft Excel
Microsoft Excel juga mempunyai fitur untuk membuat scatter plot. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat visualisasi data dengan scatter plot:
- Pilih data yang akan dirapihkan.
- Klik kolom "A" -> Data -> Text to Columns.
- Hasilnya, Anda akan mendapatkan dataset yang lebih rapih.
Setelah merapikan data, langkah selanjutnya adalah membuat visualisasi dengan scatter plot. Berikut adalah contoh:
- Visualisasi dengan Scatter diagram antara Engine-size dan Price:
- Copy variable Engine-size dan Price pada lembar ke-2.
- Klik Price -> Insert -> Scatter.
- Pilih format diagram yang sesuai.
- Merapihkan posisi titiknya agar tampilan lebih rapih dengan cara klik kanan pada diagram, lalu pilih "Format axis" -> "Axis option" dan tentukan nilai minimum yang telah ditentukan.
- Visualisasi dengan Scatter diagram antara Highway-mpg dan Price:
- Copy variable Highway-mpg dan Price pada lembar ke-2.
- Klik Price -> Insert -> Scatter.
- Pilih format diagram yang sesuai.
- Merapihkan posisi titiknya agar tampilan lebih rapih dengan cara klik kanan pada diagram, lalu pilih "Format axis" -> "Axis option" dan tentukan nilai minimum yang telah ditentukan.
Hasil scatter diagram antara Engine-size dan Price:
a) Average Engine-size: 127
b) Average Price : 13106
c) r2: 0,4959
d) r: 0,704202
Dari hasil di atas, terlihat bahwa ada hubungan linier antara Engine-size dan Price, dimana semakin tinggi engine-size semakin tinggi pula pricenya, adapun hubungannya dapat dikatakan kuat positif melalui hasil korelasi sebesar 0,704202.
Hasil scatter diagram antara Highway-mpg dan Price:
a) Average Highway-mpg: 31
b) Average Price: 13207
c) r2: 0,4709
d) r: 0,686222
Dari hasil di atas, terlihat bahwa ada hubungan linier antara Highway-mpg dan Price, dimana semakin tinggi highway-mpg semakin rendah pricenya, adapun hubungannya dapat dikatakan kuat negatif melalui hasil korelasi sebesar 0,686222.
Dengan demikian, scatter plot mempunyai peran penting dalam menganalisis hubungan antara dua variable dan dapat membantu kita untuk membuat keputusan yang lebih baik.