Sritex: Perusahaan Tekstil yang Berkembang dengan Cepat

Sritex: Perusahaan Tekstil yang Berkembang dengan Cepat

Sritex, sebuah perusahaan tekstil yang berbasis di Sukoharjo, Jawa Tengah, memiliki sejarah panjang dan berkembang dengan cepat. Dengan kantor pusatnya yang terletak di Sukoharjo, Sritex memiliki wilayah operasi yang meliputi Indonesia dan Singapura.

Sritex didirikan oleh Lukminto pada tahun 1966 sebagai perusahaan perdagangan di Pasar Klewer, Solo dengan nama “UD Sri Redjeki”. Pada tahun 1968, UD Sri Redjeki mendirikan sebuah pabrik di Joyosuran, Solo untuk memproduksi kain mentah dan bahan putihan. Pada tahun 1978, nama dan badan hukum UD Sri Redjeki resmi diubah menjadi "PT Sri Rejeki Isman".

Pada tahun 1982, perusahaan ini mendirikan pabrik penenunan pertamanya. Pada tahun 1984, perusahaan ini dipercaya memproduksi seragam militer untuk pasukan militer NATO dan Jerman. Pada tahun 1992, perusahaan ini memperluas pabriknya, sehingga dapat menampung empat lini produksi sekaligus, yakni pemintalan, penenunan, penyelesaian, dan garmen.

Pada tahun 2013, Sritex resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2018, perusahaan ini mengakuisisi PT Primayudha Mandirijaya dan PT Bitratex Industries untuk meningkatkan kapasitas pemintalannya. Pada tahun 2020, sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19, Sritex berhasil mendistribusikan 45 juta masker hanya dalam waktu tiga minggu.

Sritex memiliki anak usaha beberapa perusahaan, termasuk PT Sinar Pantja Djaja, PT Primayudha Mandiri Jaya, dan Golden Legacy Pte Ltd. Perusahaan ini juga mempekerjakan sejumlah tenaga profesional dari luar negeri, seperti dari Korea Selatan, Filipina, India, Jerman, dan Tiongkok.

Klien besar Sritex antara lain H&M, Walmart, K-Mart, dan Jones Apparel. Dalam tahun 2020, Sritex mencatat pendapatan sebesar US$ 1,283 milyar, laba bersih sebesar US$ 85,325 juta, total aset sebesar US$ 1,852 milyar, dan total ekuitas sebesar US$ 672,417 juta.

Dalam tahun 2020, Sritex juga mencatat pertumbuhan signifikan dalam penjualan produknya. Perusahaan ini telah memulai eksportasi produknya ke luar negeri, termasuk Filipina. Pada tahun yang sama, perusahaan ini berhasil mengekspor produknya ke Filipina untuk pertama kalinya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Sritex telah berfokus pada pengembangan teknologi dan inovasi dalam industri tekstil. Perusahaan ini telah menginvestasikan banyak biaya untuk meningkatkan kualitas produknya dan meningkatkan efisiensi operasionalnya.

Sritex juga telah berkomitmen pada etika bisnis dan sosial. Perusahaan ini telah melakukan beberapa program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu masyarakat sekitar, termasuk dengan cara memberikan bantuan kepada korban bencana alam.

Dalam kesimpulan, Sritex adalah sebuah perusahaan tekstil yang berkembang dengan cepat dan memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia.

Leave a comment