Membuat Scatter Diagram dengan Excel

Membuat Scatter Diagram dengan Excel

Scatter diagram adalah salah satu jenis diagram yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variable. Dalam artikel ini, kita akan belajar cara membuat scatter diagram dengan Microsoft Excel.

Membuat Scatter Diagram Uji Pearson

Pertama-tama, buatlah scatter diagram dengan menggunakan menu INSERT > Scatter. Pilih variabel IQ dan Nilai Ujian sebagai data yang akan diuji. Lalu, pilih jenis scatter diagram dan format diagram yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Menampilkan Nilai Regresi dan Persamaan Regresi

Untuk menampilkan nilai regresi dan persamaan regresi, Anda dapat memilih jenis layout dengan Fx. Kemudian, Anda akan melihat persamaan regresi Y = 0,7541 + 14,872X.

Interpretasi Scatter Diagram Uji Pearson

Dari hasil scatter diagram uji Pearson di atas, kita dapat mengetahui beberapa hal:

  • Garis trendline miring ke kanan, yang menunjukkan bahwa hubungan antara IQ dan Nilai Ujian adalah positif.
  • Markers/plot warna biru membentuk garis lurus yang sempit, yang menunjukkan bahwa hubungan antara IQ dan Nilai Ujian sangat erat.
  • R2 = 0,6845, yang menunjukkan bahwa nilai regresi (kuadrat dari r Pearson) adalah 0,6845.
  • Y = 0,7541 + 14,872X, yang menunjukkan bahwa nilai ujian dapat diprediksi sebesar 0,7541 kali nilai IQ ditambah konstan sebesar 14,872.
  • Konstan = 14,872 artinya nilai ujian, tanpa dipengaruhi IQ dapat berubah sebesar +14,872.

Visualisasi Data Scatter Plot dengan Excel

Selanjutnya, kita akan membuat visualisasi data scatter plot dengan menggunakan Microsoft Excel. Berikut langkah-langkah yang harus Anda lakukan:

  1. Pilih data yang akan dirapihkan.
  2. Klik kolom “A” -> Data -> Text to Columns.
  3. Hasilnya adalah dataset yang rapih.

Cara Membuat Data Visualisasi dengan Scatterplot

Untuk membuat visualisasi dengan scatterplot, Anda dapat menggunakan Microsoft Excel dengan cara sebagai berikut:

  1. Copy variable yang akan kita uji (Scatter diagram dan Engine-size) pada lembar ke-2.
  2. Klik Price -> Insert -> Scatter.
  3. Klik Desain -> pilih format diagram.
  4. Merapihkan posisi titiknya agar tampilan lebih rapih dengan cara: klik kanan pada diagram (angka vertical/horizontal) -> Format axis -> Axis option -> pada pilihan minimum kita ketik angka yang telah ditentukan.
  5. Hasilnya adalah scatterplot yang rapih.

Menampilkan Garis Trendline

Untuk menabahkan garis trendline, Anda dapat mengklik kiri pada diagram -> Layout -> Trendline -> ceklis “Display R-squared value on chart”.

Mengetahui Nilai Rata-rata dan Nilai R

Anda juga dapat mengetahui nilai rata-rata dengan rumus “=AVERAGE (pilih range yang telah ditentukan)” dan mengetahui nilai R dengan rumus “=SQRT (cell nilai R2)”.

Hasil Scatter Diagram antara Engine-size dan Price

Dari data diagram di atas, kita dapat mengetahui:

  • Average Engine-size: 127
  • Average Price: 13106
  • R2: 0,4959
  • R: 0,704202

Dalam scatterplot di atas, terlihat bahwa ada hubungan linier antara Engine-size dan Price, dimana semakin tinggi engine-size semakin tinggi pula pricenya. Hubungannya dapat dikatakan kuat positif melalui hasil korelasi sebesar 0,704202.

Hasil Scatter Diagram antara Highway-mpg dan Price

Dalam scatterplot di atas, terlihat bahwa ada hubungan linier antara Highway-mpg dan Price, dimana semakin tinggi highway-mpg semakin rendah pricenya. Hubungannya dapat dikatakan kuat negatif melalui hasil korelasi sebesar 0,686222.

Dengan demikian, scatter diagram dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variable dan mengetahui apakah ada hubungan linier atau tidak.