Hari ini, Jumat (1/3/2024) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 19 Ruwah 1957, berada di Tahun Jimawal, Windu Sancaya dan Wuku Galungan.
Weton (hari kelahiran) Jumat Pahing memiliki neptu 15. Pada umumnya pemilik weton ini ramah, manis budi bahasanya, jujur dan bercita-cita tinggi sehingga banyak disukai orang. Meskipun demikian dia juga tabah dan pemberani tetapi hatinya keras.
Pangarasan pada weton Jumat Pahing ini adalah Lakuning Srengenge. Wataknya terang, berwibawa dan mencerahkan. Pangarasan ini menunjukkan bahwa pemilik weton Jumat Pahing memiliki watak yang kuat dan stabil.
Pancasuda sedangkan Pancasuda weton Jumat Pahing ini Tunggak Semi. Artinya, seperti pohon yang ditebang tetapi daunnya tumbuh lagi. Dengan demikian, keberuntungan pemilik weton ini rezeki selalu lumintu atau ada terus. Penghasilan maupun pekerjaannya biasanya selalu lancar.
Wuku Galungan, lambang dewanya Bathara Kamajaya, sifatnya tidak murahan, dapat memberikan pencerahan hati yang susah, senang terhadap perbuatan baik, jauh dari perbuatan jelek. Memangku air di bokor, berderma dengan fisiknya. Tidak bisa hemat.
Pohonnya tangan, selalu aktif tak mau menganggur. Agak keras wataknya, selalu ingin memiliki kepunyaan orang lain. Burungnya nuri, sangat boros. Keras bicaranya, merelakan kekayaannya bukan karena pujian, karenanya kalau tidak dikendalikan menjadikan jauh keberuntungannya, dan serakah.
Bagaikan burung yang hinggap di atas, biasanya mata pencahariannya dengan sarana meneliti, dengan berbagai godaan yang merintanginya. Lambangnya bambu yang kering, cenderung melarat. Bahayanya jika bertengkar. Kala ada di Timur Laut, selama 7 hari pada wuku tersebut jangan pergi ke arah Timur Laut untuk urusan yang sangat penting.
Jumat Pahing Wuku Galungan
Pada hari Jumat Pahing di wuku ini adalah hari yang sangat baik dan utama, jika bepergian, selama di perjalanan akan selalu menggembirakan dan selamat, juga mendapat hasil seperti yang diharapkannya. Selain itu, untuk merobohkan bangunan yang akan direnovasi juga baik.
Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi.]