Pada umumnya, scatterplot digunakan untuk menampilkan hubungan antara dua variabel kuantitatif. Namun, dengan menggunakan berbagai fitur dan fungsi yang tersedia di R, kita dapat melakukan beberapa hal lain seperti mengubah warna dan bentuk pada scatterplot.
Mengubah Warna Pada Scatterplot
Pada awalnya, untuk mengubah warna pada scatterplot di R, kita dapat menggunakan fungsi plot()
dengan atribut col
. Contohnya:
R
df <- read.csv("bestsellers.csv")
plot(df$Reviews, df$Price, pch = 16, col = df$Genre)
Pada contoh tersebut, column Genre
digunakan sebagai basis untuk mengubah warna pada scatterplot.
Menggunakan ggplot
Selain menggunakan fungsi plot()
, kita juga dapat menggunakan library ggplot2
untuk membuat scatterplot. Contohnya:
R
library("ggplot2")
df <- read.csv("bestsellers.csv")
ggplot(df, aes(x = Reviews, y = Price)) +
geom_point()
Pada contoh tersebut, kita menggunakan fungsi aes()
untuk menghubungkan variabel Reviews
dan Price
, serta fungsi geom_point()
untuk membuat scatterplot.
Mengubah Warna Pada Scatterplot dengan ggplot
Kita dapat mengubah warna pada scatterplot dengan menggunakan fitur col
di fungsi aes()
. Contohnya:
R
library("ggplot2")
df <- read.csv("bestsellers.csv")
ggplot(df, aes(x = Reviews, y = Price, col = Genre)) +
geom_point()
Pada contoh tersebut, kita menggunakan column Genre
sebagai basis untuk mengubah warna pada scatterplot.
Menggunakan fitur lainnya
Selain menggunakan fitur col
, kita juga dapat menggunakan fitur lain seperti scale_color_manual()
dan scale_color_grey()
untuk mengubah warna pada scatterplot. Contohnya:
R
library("ggplot2")
df <- read.csv("bestsellers.csv")
ggplot(df, aes(x = Reviews, y = Price, group = Genre)) +
geom_point(aes(color = Genre)) +
scale_color_manual(values = c('Yellow', 'Green'))
Pada contoh tersebut, kita menggunakan fitur scale_color_manual()
untuk mengubah warna pada scatterplot menjadi warna-warna yang diinginkan.
Mengubah Bentuk Pada Scatterplot
Kita juga dapat mengubah bentuk pada scatterplot dengan menggunakan fitur shape
di fungsi aes()
. Contohnya:
R
library("ggplot2")
nd <- structure(list(`Sample Name` = c("B8", "B7B8", "MO2400", "SHARK 2",
"M.FISH", "MO2376", "ABOVE UPPER", "NIO 38", "NIO 39", "T-4 TO T-5",
"T-2 TO T-3", "T1 TO T0"), eNd = c(-4.887223024, -5.723139056,
-6.639290394, -6.349256446, -6.100998712, -7.689046402, -8.306593254,
-8.90688489, -7.243909917, -7.700379025, -8.532019275, -6.894687774
), `stratigraphic column` = c(8.34, 8.27, 7.2, 7, 7.1, -6, -6.53,
-8.07, -8.16, -12, -12.47, -13.1), `sample number` = c("ND", "ND", "M",
"M", "M", "M", "ND", "ND", "ND", "ND", "ND", "ND")), class = "data.frame", row.names = c(NA, -12L))
ggplot(nd, aes(x = nd$eNd, y = `stratigraphic column`)) +
geom_point(size = 4, aes(shape = `sample number`)) +
ggtitle(expression(epsilon*"Neodymium in Manitoba Escarpment")) +
xlab(~epsilon*"Nd") +
theme_light()
Pada contoh tersebut, kita menggunakan fitur shape
untuk mengubah bentuk pada scatterplot.