Scatter plot adalah salah satu jenis representasi data yang menampilkan hubungan antara dua variabel numerik. Setiap anggota dataset digambarkan sebagai titik yang koordinat-x dan -y-nya terkait dengan nilai variabel-variabel tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh scatter plot dan bagaimana mereka dapat membantu dalam menganalisis korelasi antara dua variabel. Kita juga akan mengetahui cara membuat scatter plot dan bagaimana membaca hasilnya.
Contoh Scatter Plot
Berikut adalah beberapa contoh scatter plot yang dapat membantu kita memahami hubungan antara dua variabel:
- V-shaped scatter plot: Jika scatter plot memiliki bentuk V yang hampir simetris, maka tidak ada korelasi linear. Dalam kasus lain, jika scatter plot memiliki bentuk V yang lebih kecil, maka dapat diharapkan adanya korelasi yang lemah.
- O-shaped scatter plot: Jika scatter plot membentuk lingkaran sempurna, maka tidak ada korelasi. Namun, dalam kehidupan nyata, ini jarang terjadi. Oleh karena itu, jika data points membentuk lingkaran yang hampir simetris, maka dapat diharapkan adanya korelasi yang lemah.
- X-shaped scatter plot: Jika scatter plot membentuk garis vertikal, maka dapat diharapkan adanya korelasi positif atau negatif. Jika garis vertikal membentuk garis dari atas ke bawah, maka dapat diharapkan adanya korelasi negatif, dan jika garis vertikal membentuk garis dari bawah ke atas, maka dapat diharapkan adanya korelasi positif.
- Scatter plot yang tidak linear: Jika data points membentuk cluster di salah satu sudut, maka tidak ada korelasi linear. Dalam kasus lain, jika data points tidak membentuk pola yang jelas, maka dapat diharapkan adanya korelasi yang lemah.
- Scatter plot dengan clustering: Jika data points membentuk cluster di salah satu sudut, maka tidak ada korelasi. Namun, dalam kasus lain, jika data points tidak membentuk pola yang jelas, maka dapat diharapkan adanya korelasi yang lemah.
Contoh Analisis
Mari kita analisis beberapa contoh scatter plot dan bagaimana mereka dapat membantu dalam menganalisis korelasi antara dua variabel.
Misalkan kita memiliki data tentang precipitation (curah hujan) dan penjualan umbrella (payung). Jika kita membuat scatter plot dengan precipitation sebagai x-value dan penjualan umbrella sebagai y-value, maka dapat diharapkan adanya korelasi positif; orang-orang biasanya membeli lebih banyak payung ketika jumlah curah hujan meningkat.
Cara Membuat Scatter Plot
Membuat scatter plot adalah proses yang mudah. Berikut adalah cara membuat scatter plot:
- Identifikasi dua variabel numerik yang ingin kita analisis.
- Buat tabel atau grafik yang menampilkan data untuk kedua variabel tersebut.
- Pilih koordinat-x dan -y- sebagai variabel-variabel yang akan digunakan dalam scatter plot.
- Gunakan software statistik atau program lainnya untuk membuat scatter plot.
- Baca hasil dari scatter plot dan analisis korelasi antara dua variabel.
Dalam artikel ini, kita telah membahas beberapa contoh scatter plot dan bagaimana mereka dapat membantu dalam menganalisis korelasi antara dua variabel. Kita juga telah mengetahui cara membuat scatter plot dan bagaimana membaca hasilnya. Dengan demikian, Anda sekarang memiliki kemampuan untuk menggunakan scatter plot sebagai alat analisis data yang efektif.