Kenangan Manis Pemimpin: Pak Malikul Amjad, Seorang Pemimpin yang Menyenangkan

Kenangan Manis Pemimpin: Pak Malikul Amjad, Seorang Pemimpin yang Menyenangkan

Tidak ada sekat dan juga tidak anti kritik, kesederhanaan hidup dan kesahajaan perilaku Malikul Amjad, isteri, dan anak-anaknya adalah bagian dari kenangan manis masyarakat, bahwa kita pernah memiliki pejabat yang berasal dari kampoeng dengan karakter yang menyenangkan. Seringkali saya mendengar, beberapa masyarakat berkata kangen dengan kepemimpinan yang dulu pernah ada.

Pada umumnya, setiap manusia pastinya memiliki garis hidup masing-masing. Ada yang besar karena jabatan, karena harta, karena popularitas, karena nasab (keturunan), karena akhlaknya dan ada juga yang besar karena di “Mak Erot”-kan alias dibesar-besarkan. Hidup tanpa prestasi dan karya serta perilaku kebaikan, tidaklah akan dicatat oleh sejarah walau diri pernah ada ditengah kehidupan masyarakat.

Pemimpin dan pejabat itu memiliki makna berbeda. Pejabat memiliki masa waktunya, sedangkan pemimpin adalah kepribadian, kemampuan, mental dan jiwa. Ia selalu ada walau tanpa jabatan sekalipun. Sedangkan pejabat belum tentu memiliki mental atau jiwa kepemimpinan.

Malikul Amjad pernah ada dalam kehidupan masyarakat, terutama masyarakat Kota Pangkalpinang. Perjalanan hidupnya bisa menjadi pelajaran dan teladan bagi kita, bahwa semua akan meninggalkan kenangan. Dengan apa orang akan mengingatkan kita kala sudah tiada? Pastinya kita berharap karena kebaikan, bukan sekedar pernah duduk jadi ini dan jadi itu.

Pak Malikul adalah sinar anak desa yang sukses berkarier di Kota. Sang Guru ini tak pernah bermimpi menjadi pejabat, tapi itu bagian dari perjalanan hidup yang harus dilalui, suka dan duka, riuh dan sepi. Ia memiliki cita-cita bersama sang isteri (Hafsoh) untuk membesarkan Pesantren mereka di Desa Payabenua Kecamatan Mendobarat Kabupaten Bangka.

Pak Malikul meninggal dunia pada 17 Februari 2019, dalam usia 63 tahun. Beliau disholatkan ribuan jamaah di Masjid Al-Karomah dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Mentok Pangkalpinang.

Terima kasih Pak Malikul pernah membersamai masyarakat Kota Pangkalpinang. Semoga apa yang telah engkau ajarkan pada murid-muridmu, pada masyarakat Kota Pangkalpinang menjadi amal ibadah yang akan melapangkan kuburmu dan membawamu ke Sorga-Nya Allah SWT. Kami mengingatkanmu dan bersaksi bahwa Pak Malikul orang baik, teladan kebersahajaan dan kesederhanaan.

Salam Pak Malikul!

(*)